Minggu perdebatan di TikTok tentang apakah influencer NYC itu 'membosankan'
Courtesy of TheVerge

Rangkuman Berita: Minggu perdebatan di TikTok tentang apakah influencer NYC itu 'membosankan'

TheVerge
Dari TheVerge
19 Maret 2025 pukul 21.30 WIB
52 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Influencer sering kali terjebak dalam pola konten yang monoton karena algoritma media sosial.
  • Kreativitas di media sosial dapat terhambat oleh kebutuhan untuk mengikuti tren yang sudah ada.
  • Perdebatan tentang influencer mencerminkan masalah yang lebih besar dalam dunia digital tentang orisinalitas dan reproduksi konten.
TikTok telah menjadi platform di mana video dari orang biasa bisa mendapatkan jutaan tampilan tanpa alasan yang jelas. Baru-baru ini, seorang pengguna TikTok bernama @martinifeeny mengungkapkan kebenciannya terhadap para influencer di New York, menyebut mereka membosankan dan serupa satu sama lain. Banyak komentar muncul, dengan beberapa orang menyarankan untuk mengikuti influencer yang lebih beragam agar tidak merasa bosan. Beberapa influencer bahkan membuat video tanggapan, menunjukkan betapa sensitifnya topik ini.
Fenomena ini mencerminkan keadaan media sosial secara umum, di mana banyak konten yang terlihat mirip karena algoritma platform mendorong pencipta untuk membuat video yang mudah dipahami dan menarik perhatian. Influencer sering kali terjebak dalam pola yang sama karena mereka ingin mendapatkan lebih banyak tampilan dan interaksi. Akibatnya, banyak influencer di New York terlihat dan terdengar serupa, bukan karena mereka orang yang membosankan, tetapi karena cara kerja platform dan tuntutan untuk menjual produk.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dikatakan pengguna TikTok @martinifeeny tentang influencer New York?
A
Pengguna TikTok @martinifeeny menyatakan bahwa dia membenci semua influencer New York karena mereka membosankan dan merupakan salinan satu sama lain.
Q
Mengapa konten influencer sering terlihat sama?
A
Konten influencer sering terlihat sama karena mereka mengikuti formula yang sama yang disukai oleh algoritma media sosial.
Q
Apa yang menjadi penyebab utama dari monotoninya konten di media sosial?
A
Penyebab utama dari monotoninya konten di media sosial adalah tekanan untuk menghasilkan konten yang dapat diterima dan disukai oleh algoritma.
Q
Bagaimana algoritma mempengaruhi cara influencer membuat konten?
A
Algoritma mempengaruhi cara influencer membuat konten dengan memberikan insentif untuk membuat video yang mirip dengan yang sudah populer.
Q
Apa yang dimaksud dengan 'drama' dalam konteks artikel ini?
A
Drama dalam konteks artikel ini merujuk pada perdebatan tentang influencer yang terlihat serupa dan bagaimana hal itu mencerminkan keadaan media sosial saat ini.

Rangkuman Berita Serupa

Mengapa Merek Perlu Melarikan Diri dari TikTokifikasi Tren BudayaForbes
Bisnis
2 bulan lalu
99 dibaca
Mengapa Merek Perlu Melarikan Diri dari TikTokifikasi Tren Budaya
Kenaikan Influencer Berita: Bagaimana Mereka Mengubah Media TradisionalForbes
Bisnis
2 bulan lalu
92 dibaca
Kenaikan Influencer Berita: Bagaimana Mereka Mengubah Media Tradisional
TikTok Mencuri Hati Kita, Tapi Bisakah Ini Bertahan?Wired
Teknologi
2 bulan lalu
49 dibaca
TikTok Mencuri Hati Kita, Tapi Bisakah Ini Bertahan?
Larangan TikTok: Bagaimana Para Kreator Bersiap Menghadapi PenutupanForbes
Bisnis
3 bulan lalu
141 dibaca
Larangan TikTok: Bagaimana Para Kreator Bersiap Menghadapi Penutupan
Biaya Manusia Dari Larangan TikTok: Kisah Satu KeluargaForbes
Bisnis
3 bulan lalu
117 dibaca
Biaya Manusia Dari Larangan TikTok: Kisah Satu Keluarga
Menyiapkan Panggung: Cara Memberdayakan Kreator dan Mendefinisikan Ulang E-CommerceForbes
Bisnis
3 bulan lalu
81 dibaca
Menyiapkan Panggung: Cara Memberdayakan Kreator dan Mendefinisikan Ulang E-Commerce