Courtesy of NatureMagazine
Mark Thomson, seorang fisikawan partikel asal Inggris, telah ditunjuk sebagai pemimpin baru CERN, laboratorium fisika partikel di dekat Jenewa, Swiss, yang akan mulai menjabat pada akhir tahun 2025. Dalam perannya sebagai direktur jenderal, Thomson akan menghadapi berbagai tantangan, termasuk situasi politik yang tidak menentu akibat perang di Ukraina, yang memaksa CERN memutuskan hubungan dengan Rusia. Dia juga perlu memperbaiki kesepakatan mengenai proyek Future Circular Collider (FCC), sebuah terowongan baru sepanjang 90 kilometer untuk eksperimen-eksperimen penting di masa depan.
Thomson bukanlah orang baru di CERN; dia pernah bekerja di sana pada tahun 1990-an dan ikut menemukan Higgs boson di Large Hadron Collider (LHC) pada tahun 2012. Saat ini, dia menjabat sebagai ketua Dewan Fasilitas Sains dan Teknologi di Inggris dan merupakan perwakilan di Dewan CERN. Thomson diharapkan dapat membawa transparansi dalam pengambilan keputusan dan melanjutkan visi yang telah ditetapkan oleh direktur jenderal sebelumnya, Fabiola Gianotti, terutama terkait dengan proyek FCC dan peningkatan LHC yang sedang berlangsung.