Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Kebijakan baru pengembalian manfaat Jaminan Sosial dapat menyebabkan kesulitan bagi penerima yang kurang mampu.
- Perubahan dalam proses pengubahan informasi setoran langsung dapat menyulitkan lansia dan penyandang disabilitas.
- Kritik terhadap kebijakan ini menunjukkan adanya kekhawatiran tentang dampak sosial dan ekonomi bagi penerima manfaat.
Dalam beberapa hari terakhir, pemerintahan Trump mengumumkan dua perubahan kebijakan kontroversial terkait program Jaminan Sosial. Pertama, mereka akan kembali memotong seluruh cek manfaat dari orang-orang yang menerima pembayaran berlebih, yang sebelumnya dibatasi hanya 10%. Kebijakan ini dianggap dapat membantu pemerintah mengembalikan tambahan Rp 115.11 triliun ($7 miliar) dalam 10 tahun, tetapi banyak yang khawatir bahwa ini akan menyulitkan penerima manfaat yang lebih miskin. Kedua, penerima manfaat tidak lagi bisa mengubah informasi setoran langsung mereka melalui telepon, melainkan harus menggunakan proses online atau datang langsung ke kantor Jaminan Sosial. Ini dimaksudkan untuk mencegah penipuan, tetapi bisa menyulitkan banyak lansia yang tidak terbiasa dengan teknologi.
Kedua kebijakan ini mendapat kritik karena dapat memberikan dampak negatif pada penerima manfaat, terutama mereka yang bergantung pada Jaminan Sosial untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Banyak orang khawatir bahwa pemotongan cek penuh akan membuat mereka kesulitan, sementara aturan baru tentang perubahan informasi bank dapat menyulitkan lansia yang tidak memiliki keterampilan komputer. Beberapa mantan pejabat Jaminan Sosial juga menyatakan bahwa kebijakan ini tampak kejam dan dapat menyebabkan penderitaan bagi penerima manfaat yang tidak bersalah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa kebijakan baru yang diumumkan oleh administrasi Trump terkait Jaminan Sosial?A
Administrasi Trump mengumumkan bahwa mereka akan mengembalikan praktik pemotongan 100% dari manfaat bagi penerima yang memiliki utang akibat pembayaran berlebih.Q
Mengapa kebijakan pengembalian manfaat ini menuai kritik?A
Kebijakan ini dianggap memberatkan penerima manfaat yang kurang mampu dan dapat menyebabkan kesulitan finansial bagi mereka.Q
Apa dampak dari pengembalian penuh manfaat bagi penerima yang tidak bersalah?A
Pengembalian penuh manfaat dapat menyebabkan penerima yang bergantung pada Jaminan Sosial kehilangan seluruh manfaat mereka secara tiba-tiba, yang dapat mengakibatkan kesulitan hidup.Q
Bagaimana perubahan dalam proses pengubahan informasi setoran langsung dapat mempengaruhi penerima manfaat?A
Perubahan ini dapat menyulitkan banyak lansia yang tidak memiliki keterampilan komputer atau kesulitan untuk pergi ke kantor Jaminan Sosial.Q
Siapa yang mengkritik kebijakan baru ini dan apa alasannya?A
Martin O'Malley, mantan komisaris Jaminan Sosial, mengkritik kebijakan ini karena dianggap kejam dan tidak memperhatikan keadaan penerima.