Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Inflasi yang lebih rendah memberikan kelegaan sementara bagi pasar saham.
- Kebijakan tarif dapat mempengaruhi harga barang dan daya beli konsumen.
- Investor tetap waspada terhadap ketidakpastian ekonomi dan kebijakan Federal Reserve.
Inflasi yang lebih rendah dari yang diperkirakan di bulan Februari membuat pasar saham naik setelah dua hari mengalami kerugian besar. Meskipun ada lonjakan awal di pasar obligasi, imbal hasil obligasi justru naik karena kekhawatiran tentang perang dagang yang semakin meningkat. Indeks S&P 500 naik 0,9%, didorong oleh saham-saham teknologi besar yang sebelumnya mengalami penurunan. Meskipun data inflasi menunjukkan penurunan, banyak analis khawatir bahwa tarif baru yang diterapkan oleh Presiden Trump dapat menyebabkan harga barang naik, yang bisa mempengaruhi daya beli konsumen.
Beberapa analis percaya bahwa meskipun ada berita baik tentang inflasi, Federal Reserve (bank sentral AS) tidak akan segera menurunkan suku bunga. Mereka ingin melihat lebih banyak data positif sebelum mengambil keputusan. Pasar juga menantikan pertemuan Federal Reserve minggu depan untuk mendengar pandangan mereka tentang ekonomi dan pasar tenaga kerja. Sementara itu, harga minyak dan emas mengalami kenaikan, dan nilai tukar beberapa mata uang juga berfluktuasi.