Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Tarif baru yang diterapkan oleh Trump dapat memicu perang dagang yang lebih luas.
- Reaksi Uni Eropa menunjukkan ketidakpuasan terhadap kebijakan perdagangan AS.
- Dampak tarif dapat meningkatkan biaya bagi konsumen dan industri yang bergantung pada bahan baku impor.
Presiden Donald Trump baru saja menerapkan tarif 25% untuk impor baja dan aluminium, yang memicu kekhawatiran di negara-negara Asia yang bergantung pada ekspor. Langkah ini juga membuat Uni Eropa merespons dengan menerapkan langkah balasan terhadap barang-barang dari AS. Meskipun beberapa negara, seperti Korea Selatan dan Jepang, memilih untuk tidak langsung membalas, mereka tetap khawatir tentang dampak tarif ini terhadap perdagangan global. Trump berpendapat bahwa tarif ini diperlukan untuk melindungi industri dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja, meskipun banyak pihak, termasuk produsen aluminium terbesar di AS, memperingatkan bahwa tarif ini bisa merugikan ekonomi dan meningkatkan harga barang bagi konsumen.
Sementara itu, pasar saham di Asia dan Eropa mengalami sedikit kenaikan setelah berita tarif ini, meskipun ada kekhawatiran tentang potensi resesi akibat kebijakan perdagangan yang agresif. Beberapa produsen di AS mendukung tarif ini, percaya bahwa langkah tersebut akan membantu meningkatkan produksi dalam negeri. Namun, ada juga kekhawatiran bahwa tarif ini akan menyebabkan kenaikan biaya untuk industri yang bergantung pada baja dan aluminium, seperti industri otomotif dan minyak, yang pada akhirnya bisa berdampak pada harga barang sehari-hari bagi konsumen.