Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Optimisme pemilik bisnis kecil menurun akibat inflasi dan tantangan tenaga kerja.
- Sebagian besar pemilik bisnis merespons inflasi dengan menaikkan harga jual.
- Ketidakpastian ekonomi meningkat, dengan banyak pemilik bisnis melaporkan kesulitan dalam mengisi lowongan pekerjaan.
Pada bulan Februari, pemilik usaha kecil merasa tidak pasti tentang masa depan mereka karena masih menghadapi masalah inflasi dan tantangan tenaga kerja. Indeks optimisme dari National Federation of Independent Business (NFIB) turun 2,1 poin menjadi 100,7, sedikit di bawah perkiraan ekonom yang mengharapkan angka 101. Meskipun indeks ini masih di atas rata-rata 51 tahun, penurunannya menunjukkan kekhawatiran yang meningkat di kalangan pemilik usaha. Banyak pemilik usaha melaporkan penurunan keuntungan, dengan 40% mengaitkannya dengan penjualan yang lebih lemah dan 32% menaikkan harga jual mereka.
Masalah tenaga kerja juga menjadi perhatian utama, dengan 38% pemilik usaha kecil melaporkan adanya lowongan pekerjaan yang tidak bisa diisi. Selain itu, 12% dari mereka menyebutkan biaya untuk mempertahankan karyawan sebagai masalah. Laporan tersebut tidak menyebutkan tarif baru yang menjadi perhatian pasar saham, sementara beberapa ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan indeks optimisme pemilik bisnis kecil?A
Penurunan indeks optimisme disebabkan oleh ketidakpastian yang meningkat terkait kondisi pasar dan tantangan tenaga kerja.Q
Berapa persentase pemilik bisnis yang melaporkan inflasi sebagai masalah utama?A
Sekitar 16% pemilik bisnis melaporkan bahwa inflasi adalah masalah utama yang membebani bisnis mereka.Q
Apa yang dilakukan sebagian besar pemilik bisnis terkait harga jual mereka?A
Sebanyak 32% pemilik bisnis telah menaikkan harga jual mereka, dan 29% berencana untuk melakukannya dalam tiga bulan ke depan.Q
Apa yang menjadi masalah utama selain inflasi bagi pemilik bisnis kecil?A
Masalah utama lainnya adalah kualitas tenaga kerja, di mana 38% pemilik bisnis melaporkan adanya lowongan pekerjaan yang tidak dapat diisi.Q
Apa yang dikatakan Goldman Sachs tentang proyeksi GDP 2025?A
Goldman Sachs memangkas proyeksi GDP 2025 menjadi 1,7% dari 2,4% karena asumsi kebijakan perdagangan yang lebih merugikan.