Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Kebijakan perdagangan Trump berdampak signifikan pada pasar Amerika Utara.
- Henkel memperkirakan pertumbuhan penjualan yang lebih lambat di tahun 2025.
- Ketidakpastian ekonomi dan tarif menyebabkan penurunan kepercayaan konsumen di AS.
Henkel, perusahaan pembuat barang konsumen dan perekat, mengungkapkan bahwa keputusan pemerintah AS, terutama kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump, berdampak negatif pada pasar di Amerika Utara. CEO Henkel, Carsten Knobel, mengatakan bahwa keputusan tersebut mempengaruhi pasar di wilayah tersebut secara tidak proporsional dan juga berdampak pada perusahaan mereka. Ketidakpastian akibat tarif yang dikenakan oleh Trump membuat kepercayaan konsumen dan bisnis menurun, serta meningkatkan kekhawatiran tentang harga yang lebih tinggi.
Pada hari Selasa, Henkel memberikan proyeksi yang lemah untuk pertumbuhan penjualan tahun 2025, dengan memperkirakan awal tahun yang sulit karena kondisi industri yang menantang dan sentimen konsumen yang lesu, terutama di Amerika Utara. Secara keseluruhan, pasar saham global mengalami penurunan, dan imbal hasil obligasi AS juga turun karena kekhawatiran investor tentang kemungkinan perlambatan ekonomi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak kebijakan perdagangan Donald Trump terhadap pasar Amerika Utara?A
Kebijakan perdagangan Donald Trump berdampak negatif dan tidak proporsional terhadap pasar Amerika Utara.Q
Siapa CEO Henkel yang memberikan pernyataan tentang dampak kebijakan tersebut?A
CEO Henkel yang memberikan pernyataan tersebut adalah Carsten Knobel.Q
Apa yang diproyeksikan Henkel untuk pertumbuhan penjualan pada tahun 2025?A
Henkel memproyeksikan pertumbuhan penjualan yang lebih lambat pada tahun 2025 karena lingkungan industri yang sulit.Q
Mengapa kepercayaan konsumen dan bisnis di AS melemah?A
Kepercayaan konsumen dan bisnis di AS melemah karena tarif yang dikenakan dan ancaman tarif tambahan.Q
Apa yang terjadi pada pasar saham global setelah pernyataan Trump?A
Pasar saham global mengalami penurunan setelah pernyataan Trump mengenai kemungkinan resesi.