Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- DOJ mengusulkan divestasi Chrome tetapi tidak lagi meminta penjualan investasi AI Google.
- Persaingan global dalam teknologi, terutama AI, mempengaruhi keputusan kebijakan antitrust.
- Keputusan akhir mengenai Google akan ditentukan oleh hakim dan kemungkinan akan ada banding.
Presiden Trump dan mantan presiden Joe Biden kini sepakat bahwa Google harus dipecah. Namun, ada perbedaan penting dalam pendekatan mereka. Departemen Kehakiman Trump ingin Google tetap mempertahankan investasi di kecerdasan buatan (AI), termasuk sahamnya di perusahaan Anthropic, yang merupakan pesaing OpenAI. Ini dianggap penting karena pemerintah khawatir bahwa memaksa Google menjual investasi AI-nya bisa menghambat kemajuan teknologi AS dalam persaingan global dengan China.
Meskipun Trump tidak meminta Google untuk menjual investasi AI-nya, mereka tetap meminta Google untuk menjual browser Chrome-nya agar ada pesaing baru di pasar pencarian internet. Selain itu, mereka juga ingin melarang Google dari kontrak yang menjadikannya mesin pencari default di banyak perangkat, yang bisa merugikan perusahaan seperti Apple. Keputusan akhir mengenai kasus ini akan ditentukan oleh hakim federal, dan Google diperkirakan akan mengajukan banding apapun keputusan yang diambil.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diusulkan oleh DOJ terkait Google?A
DOJ mengusulkan agar Google harus menjual browser Chrome dan mempertimbangkan divestasi sistem operasi Android.Q
Mengapa DOJ tidak lagi meminta divestasi investasi AI Google?A
DOJ khawatir bahwa memaksa Google untuk menjual investasi AI-nya dapat menghambat kemajuan AI di AS dalam persaingan global.Q
Siapa yang akan memutuskan nasib Google dalam kasus ini?A
Nasib Google akan diputuskan oleh hakim federal Amit Mehta.Q
Apa dampak dari keputusan DOJ terhadap kontrak default pencarian Google?A
Keputusan DOJ dapat mengancam pendapatan Apple yang signifikan dari kontrak default pencarian Google.Q
Apa yang menjadi perhatian utama dalam persaingan AI antara AS dan China?A
Persaingan AI antara AS dan China menjadi perhatian utama, dan Google dianggap sebagai aset penting dalam perlombaan ini.