Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Pasar saham global mengalami volatilitas yang signifikan akibat kekhawatiran tentang tarif dan pertumbuhan ekonomi.
- Perusahaan teknologi besar seperti Tesla dan Nvidia mengalami penurunan yang tajam, mempengaruhi indeks saham utama.
- Investor harus waspada terhadap potensi resesi dan dampaknya terhadap pasar saham dan kebijakan moneter.
Pasar saham Asia diperkirakan akan mengikuti penurunan yang terjadi di AS, di mana indeks Nasdaq 100 mengalami hari terburuknya sejak 2022. Kekhawatiran tentang tarif dan pemecatan pegawai pemerintah dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi AS. Saham-saham besar, terutama di sektor teknologi, mengalami penurunan yang signifikan, dan banyak investor beralih ke obligasi sebagai tempat aman untuk berinvestasi. S&P 500 dan Nasdaq 100 masing-masing turun 2,7% dan 3,8%, sementara harga Bitcoin juga turun di bawah Rp 1.32 miliar ($80,000) .
Meskipun ada ketidakpastian di pasar, investor di Tiongkok tetap membeli saham di Hong Kong, yang menunjukkan minat yang kuat di tengah ketegangan pasar. Beberapa analis percaya bahwa pembicaraan tentang tarif dapat lebih merugikan ekonomi daripada penerapannya sendiri. Mereka juga berharap bahwa jika ada pemotongan pajak yang disetujui, itu bisa membantu mengurangi dampak negatif dari kebijakan tersebut. Beberapa peristiwa penting yang akan datang termasuk laporan ekonomi dari Jepang dan AS yang dapat mempengaruhi pasar lebih lanjut.