Courtesy of Reuters
Elon Musk, CEO Tesla, mungkin akan memiliki peran penting dalam pemerintahan Donald Trump yang baru terpilih sebagai presiden AS. Trump berencana untuk menunjuk Musk memimpin komisi efisiensi pemerintah, yang bisa mengurangi anggaran federal hingga Rp 32.89 quadriliun ($2 triliun) . Namun, ada ketidakcocokan antara keduanya, terutama terkait kebijakan kendaraan listrik di California. Selain itu, Trump juga berencana untuk menjadi "presiden crypto" dan mengubah beberapa regulasi yang ada, yang bisa berdampak pada industri teknologi dan energi terbarukan.
Trump juga mengusulkan tarif tinggi pada barang impor, yang dapat meningkatkan harga barang dan mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan. Kebijakan ini bisa mengurangi daya beli konsumen dan mempengaruhi banyak sektor, termasuk pakaian dan elektronik. Di sisi lain, Trump berencana untuk mendukung industri minyak dan gas dengan mengurangi regulasi, yang bisa mempengaruhi kebijakan lingkungan. Selain itu, ada kekhawatiran tentang bagaimana kebijakan baru ini akan mempengaruhi serikat pekerja dan hak-hak pekerja di AS.