Courtesy of Reuters
Saham Super Micro Computer mengalami penurunan lebih dari 24% dan mencapai titik terendah dalam 18 bulan terakhir. Penurunan ini disebabkan oleh ketidakjelasan waktu pelaporan tahunan dan proyeksi kuartalan yang lemah, yang membuat investor khawatir. Auditor perusahaan, Ernst & Young, juga tiba-tiba mengundurkan diri setelah mengungkapkan beberapa masalah terkait laporan keuangan. Meskipun sebuah komite khusus menyatakan tidak ada bukti penipuan, kebingungan tetap ada karena tindakan auditor sebelumnya dan komite tersebut saling bertentangan.
Super Micro berisiko dikeluarkan dari Nasdaq jika tidak memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan. Jika kerugian saat ini berlanjut, perusahaan ini bisa kehilangan lebih dari Rp 65.78 triliun ($4 miliar) dalam nilai pasar. Meskipun permintaan untuk server dan perangkat keras yang didukung AI meningkat, saham Super Micro telah berfluktuasi sejak mencapai puncaknya pada bulan Maret. Saat ini, sahamnya turun sekitar 2% tahun ini setelah mengalami kenaikan lebih dari 240% tahun lalu.