Courtesy of Reuters
Ikhtisar 15 Detik
- Tesla mengalami penurunan penjualan di Eropa, tetapi tetap dianggap sebagai pemimpin dalam inovasi AI dan robotika.
- Morgan Stanley melihat potensi pertumbuhan Tesla meskipun ada tantangan di pasar otomotif.
- Elon Musk berfokus pada pengembangan robotaxi dan robot humanoid sebagai bagian dari strategi masa depan Tesla.
Pada tanggal 3 Maret, saham Tesla naik 2% setelah Morgan Stanley mengangkat kembali perusahaan mobil listrik ini sebagai pilihan utama di AS. Analis Adam Jonas mengatakan bahwa upaya Tesla dalam kecerdasan buatan dan robotika dapat mendorong pertumbuhan meskipun penjualan mobilnya mengalami penurunan. Data menunjukkan bahwa penjualan Tesla di Eropa turun 45% pada bulan Januari, sementara penjualan mobil listrik secara keseluruhan meningkat 37%. Jonas juga mempertahankan target harga saham Tesla di Rp 7.07 juta ($430) , yang menunjukkan potensi kenaikan 44% dari harga saat ini.
CEO Tesla, Elon Musk, telah mengalihkan fokus perusahaan ke robotaxi dan kecerdasan buatan, meskipun ada tantangan regulasi dan teknologi yang mungkin menghambat adopsi besar-besaran. Meskipun Musk menjanjikan pertumbuhan penjualan dengan peluncuran model yang lebih murah, Jonas memperingatkan bahwa pengiriman mobil bisa menurun pada tahun 2025. Tesla juga telah memperkenalkan robotaxi dan robot humanoid bernama "Optimus," yang diharapkan dapat dijual dengan harga antara Rp 328.90 ribu ($20.000) hingga Rp 493.35 ribu ($30.000) .