Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Donald Trump berencana mencabut lisensi Chevron untuk beroperasi di Venezuela.
- Pencabutan lisensi ini terkait dengan ketidakpatuhan Venezuela dalam mengambil kembali migran.
- Chevron merupakan satu-satunya perusahaan minyak besar AS yang beroperasi di Venezuela dan pencabutan lisensi dapat mempengaruhi ekonomi negara tersebut.
Presiden Donald Trump mengumumkan rencananya untuk mencabut izin Chevron untuk beroperasi di Venezuela. Keputusan ini diambil karena Venezuela dianggap tidak memenuhi janji untuk mengambil kembali migran dari AS dengan cepat. Izin tersebut awalnya diberikan pada November 2022, yang memungkinkan Chevron untuk memproduksi dan menjual minyak di Venezuela meskipun ada sanksi terhadap pemerintah Presiden Nicolás Maduro. Jika Chevron kehilangan izin ini, itu akan menjadi kemunduran bagi pemulihan ekonomi Venezuela yang telah meningkatkan produksi minyaknya.
Chevron adalah satu-satunya perusahaan minyak besar AS yang masih beroperasi di Venezuela dan telah memproduksi lebih dari 200.000 barel minyak per hari. Meskipun Biden memberikan izin yang lebih luas untuk produksi dan penjualan minyak, Chevron tidak berencana untuk menginvestasikan lebih banyak uang karena izin tersebut bersifat jangka pendek. Keputusan Trump ini menunjukkan peningkatan tekanan dari AS terhadap Venezuela setelah pemilihan yang dipertanyakan dan tindakan keras terhadap lawan politik Maduro.