Courtesy of Reuters
Ikhtisar 15 Detik
- JPMorgan Chase menekankan pentingnya kehadiran di kantor meskipun ada dorongan untuk fleksibilitas kerja.
- Kritik terhadap karyawan dapat memicu reaksi beragam di dalam perusahaan.
- Pembentukan serikat pekerja di sektor keuangan AS menunjukkan adanya ketidakpuasan di kalangan karyawan.
JPMorgan Chase, sebuah bank besar di Amerika, sedang menghadapi ketegangan antara kebijakan kerja di kantor dan keinginan karyawan untuk fleksibilitas. Rohan Amin, seorang eksekutif di bank tersebut, meminta lebih banyak "hustle" atau semangat kerja dari karyawan setelah CEO Jamie Dimon mengkritik penolakan staf terhadap kebijakan kembali bekerja lima hari di kantor. Amin mengungkapkan bahwa kurangnya tanggapan dari karyawan terhadap permintaan umpan balik menunjukkan adanya masalah dalam budaya kerja di perusahaan.
Meskipun Dimon menghormati karyawan yang tidak ingin bekerja di kantor setiap hari, ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak akan berubah karena dianggap terbaik untuk klien dan perusahaan. Beberapa karyawan bahkan telah mencari cara untuk membentuk serikat pekerja, yang jarang terjadi di sektor keuangan AS, dan telah mengumpulkan 1.200 tanda tangan untuk petisi tersebut.