Courtesy of CoinDesk
Bitcoin (BTC) semakin mendominasi pasar kripto dan menjadi lebih penting dibandingkan dengan U.S. Treasuries, yang merupakan bagian penting dari sistem keuangan Amerika. Saat Bitcoin mendekati rekor tertinggi di atas Rp 1.20 miliar ($73,000) , nilainya mencapai 800 kali lipat dari nilai ETF obligasi pemerintah AS, BlackRock's iShares 20+ Year Treasury Bond. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa investor mungkin mencari risiko lebih besar untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi akibat kenaikan suku bunga dan defisit anggaran yang besar.
Baca juga: Kenaikan Bitcoin ke Rp 1.53 miliar ($93,000) Didukung oleh Institusi Besar, Bukan Pembeli ETF Ritel
Dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi, Bitcoin mulai dianggap sebagai aset yang lebih aman oleh beberapa investor global. Kenaikan harga Bitcoin yang mencapai 55% tahun ini, sementara ETF obligasi pemerintah mengalami penurunan 7%, menunjukkan bahwa investor mungkin beralih dari obligasi jangka panjang ke Bitcoin. Saat ini, Bitcoin menguasai 60.56% dari total kapitalisasi pasar kripto, yang bisa berarti bahwa investor lebih memilih untuk berinvestasi pada Bitcoin daripada mata uang alternatif yang lebih berisiko menjelang pemilihan umum di AS.