Courtesy of YahooFinance
Rangkuman Berita: Saham Nike Melonjak Setelah Jefferies Menganjurkan untuk Membeli 'Secara Agresif'
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Saham Nike diperkirakan akan meningkat lebih dari 40% setelah rekomendasi dari Jefferies.
- Nike berfokus pada kemitraan dengan pengecer dan inovasi produk di bawah kepemimpinan baru.
- Jefferies percaya bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di saham Nike.
Saham Nike mengalami kenaikan sebesar 5% setelah analis dari Jefferies merekomendasikan untuk membeli saham perusahaan tersebut secara agresif. Mereka percaya bahwa nilai saham Nike bisa meningkat lebih dari 40% dari harga saat ini. Analis tersebut menyebutkan bahwa Nike sedang fokus untuk membangun kembali kemitraan dengan pengecer dan meluncurkan produk-produk inovatif, yang diharapkan dapat membantu perusahaan bangkit setelah beberapa tahun mengalami tantangan.
Jefferies juga mencatat bahwa Nike memiliki keunggulan dalam distribusi dan tetap menjadi pemimpin di industri pakaian olahraga meskipun ada sedikit kehilangan pangsa pasar. Mereka optimis bahwa kepemimpinan baru di Nike akan memperbaiki arah produk dan menyeimbangkan penjualan langsung dengan penjualan melalui pengecer. Target harga baru untuk saham Nike ditetapkan di angka Rp 1.89 juta ($115) , jauh lebih tinggi dari rata-rata target Wall Street yang hanya Rp 1.32 juta ($80) .
Rangkuman Berita Serupa
Bisnis
1 bulan lalu
21 dibaca
Nike Stock: Apakah yang terburuk sudah berlalu?
Bisnis
1 bulan lalu
68 dibaca
Nike jatuh ke level terendah dalam lima tahun karena proyeksi penurunan penjualan mengaburkan harapan pemulihan cepat.
Finansial
1 bulan lalu
116 dibaca
1 Saham untuk Dibeli, 1 Saham untuk Dijual Minggu Ini: Nvidia, Nike
Finansial
1 bulan lalu
87 dibaca
Mengapa Saham Nike (NKE) Melonjak Tinggi Hari Ini?
Finansial
4 bulan lalu
92 dibaca
Analis Peringatkan Bisnis Nike Bisa 'Menjadi Lebih Buruk Sebelum Bisa Menjadi Lebih Baik'
Finansial
4 bulan lalu
182 dibaca
Nike mengalahkan ekspektasi rendah saat investor menantikan perbaikan di bawah CEO baru Elliott Hill.