Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Harga aluminium mengalami penurunan setelah mencapai puncak delapan bulan.
- Data ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda perlambatan yang dapat mempengaruhi pasar logam.
- Kebijakan perdagangan Trump dapat mempengaruhi permintaan logam di pasar global.
Aluminium mengalami penurunan setelah mencapai titik tertinggi dalam delapan bulan. Sentimen pasar tetap hati-hati setelah data ekonomi AS yang lemah. Pada hari Jumat, Wall Street mengalami hari terburuknya di tahun 2025, dengan aktivitas bisnis yang tumbuh paling lambat sejak September 2023. Selain itu, harapan inflasi jangka panjang di kalangan konsumen AS mencapai level tertinggi dalam hampir tiga dekade.
Meskipun ada risiko dari kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump, permintaan untuk logam tetap kuat di awal tahun 2025. Aluminium turun 0,8% menjadi Rp 43.86 ribu ($2.667) per ton, sementara tembaga dan seng juga mengalami penurunan. Meskipun demikian, dolar yang lebih lemah membantu mendukung harga komoditas yang dihargai dalam mata uang tersebut.