Courtesy of TechCrunch
Perusahaan saat ini menghadapi tantangan biaya tinggi dalam observabilitas, yaitu proses mengumpulkan dan memahami data serta sistem, yang menjadi pengeluaran terbesar kedua setelah penyediaan cloud. Contohnya, Coinbase menghabiskan Rp 1.07 triliun ($65 juta) untuk layanan Datadog. Dengan semakin kompleksnya arsitektur cloud dan masalah keamanan yang sering terjadi, tim operasional memerlukan data observabilitas untuk menjaga sistem tetap berjalan. Untuk mengatasi masalah biaya ini, sebuah startup bernama Dash0 diluncurkan. Dash0 tidak berfokus pada pengurangan biaya, tetapi ingin meningkatkan transparansi dalam harga dan observabilitas itu sendiri.
Dash0 menggunakan kerangka kerja open-source bernama OpenTelemetry untuk memberikan informasi yang lebih jelas tentang biaya observabilitas yang dikeluarkan oleh setiap layanan atau pengembang. Startup ini baru saja mendapatkan pendanaan awal sebesar Rp 156.23 miliar ($9,5 juta) dan berencana untuk mengembangkan tim teknisnya. Dash0 juga ingin mempermudah penggunaan OpenTelemetry dengan antarmuka yang intuitif dan integrasi dengan alat lain seperti Slack dan email. Mereka menargetkan perusahaan dengan jumlah karyawan antara 50 hingga 5.000 dan berencana untuk bekerja sama dengan startup lain yang terkait dengan OpenTelemetry untuk meningkatkan adopsi dan pengembangan alat yang diperlukan.