Apa Proyeksi Saham Offerpad Jelang Laporan Keuangan Terbaru?
Courtesy of YahooFinance

Apa Proyeksi Saham Offerpad Jelang Laporan Keuangan Terbaru?

23 Feb 2025, 20.03 WIB
186 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Offerpad diperkirakan akan mengalami penurunan pendapatan yang signifikan.
  • Perusahaan lain di sektor real estate menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan Offerpad.
  • Teknologi AI berpotensi memberikan keuntungan bagi perusahaan semikonduktor seperti Nvidia dan AMD.
Perusahaan teknologi real estate Offerpad (NYSE:OPAD) akan mengumumkan hasil pendapatannya besok setelah pasar tutup. Pada kuartal sebelumnya, Offerpad melaporkan pendapatan sebesar Rp 3.42 triliun ($208,1 juta) , meskipun turun 11,2% dibandingkan tahun lalu. Untuk kuartal ini, analis memperkirakan pendapatan Offerpad akan turun 27,7% menjadi Rp 2.86 triliun ($173,8 juta) , dengan kerugian yang diharapkan mencapai -Rp 789.36 ribu ($0,48) per saham. Offerpad telah melewatkan perkiraan pendapatan Wall Street lima kali dalam dua tahun terakhir.
Sementara itu, beberapa pesaing Offerpad di sektor layanan real estate telah melaporkan hasil yang baik, seperti Marcus & Millichap yang mengalami pertumbuhan pendapatan 44,4% dan JLL yang naik 15,8%. Meskipun pasar saham secara umum menunjukkan kinerja yang baik, saham Offerpad turun 4,3% dalam sebulan terakhir dan saat ini diperdagangkan di Rp 3.68 juta ($2,24) , jauh di bawah target harga rata-rata analis sebesar Rp 6.23 juta ($3,79) .
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/offerpad-opad-q4-earnings-expect-130327140.html

Analisis Ahli

Analisis Kami

"Offerpad menghadapi tantangan besar dalam memulihkan performa bisnisnya yang terus menurun, terutama karena persaingan di sektor real estate teknologi semakin ketat. Meskipun ada peluang harga saham yang murah, risiko kerugian dan tren penurunan pendapatan harus diperhitungkan secara serius sebelum memutuskan untuk membeli saham ini."

Prediksi Kami

Jika Offerpad tidak menunjukkan peningkatan signifikan dalam pendapatan atau pengurangan kerugian pada laporan kuartal mendatang, harga sahamnya kemungkinan akan tetap tertekan atau mengalami penurunan lebih lanjut di pasar.