Courtesy of SCMP
Ikhtisar 15 Detik
- Kemajuan AI dapat merevolusi deteksi kanker melalui analisis epigenetik.
- Metode baru ini mengurangi kerusakan pada materi genetik yang dianalisis.
- Deteksi kanker yang lebih cepat dan terjangkau dapat segera tersedia bagi masyarakat di Hong Kong.
AI membantu peneliti mengenali pola dalam fragmen gen yang ditemukan di plasma darah, yang dapat mengubah cara kita memahami epigenetika, yaitu studi tentang pengaruh perilaku non-mutasional terhadap gen. Profesor Dennis Lo Yuk-ming, pencipta tes prenatal untuk Down syndrome, mengatakan bahwa dengan kemajuan AI, deteksi dini tumor ganas menjadi lebih mudah dan cepat. Dalam waktu tiga tahun, skrining kanker yang terjangkau mungkin tersedia untuk penduduk Hong Kong.
Tim Lo di Pusat Novostics di Hong Kong Science and Technology Park mengembangkan sistem AI yang menggunakan model pembelajaran mendalam bernama Convolutional Neural Network, yang awalnya dirancang untuk pengenalan gambar. Mereka juga menggabungkan arsitektur jaringan saraf transformer yang digunakan dalam alat AI generatif seperti ChatGPT untuk meningkatkan kemampuan sistem tersebut.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan AI dalam penelitian epigenetik?A
AI membantu peneliti mengenali pola dalam fragmen gen yang ditemukan dalam plasma darah.Q
Siapa yang memimpin tim yang mengembangkan metode deteksi kanker?A
Professor Dennis Lo Yuk-ming memimpin tim yang mengembangkan metode deteksi kanker.Q
Apa manfaat dari metode baru yang dikembangkan oleh tim di Hong Kong?A
Metode baru ini memungkinkan peneliti untuk menguraikan sinyal epigenetik tanpa merusak 90 persen materi genetik.Q
Dalam waktu berapa lama deteksi kanker yang terjangkau diharapkan tersedia di Hong Kong?A
Deteksi kanker yang terjangkau diharapkan tersedia dalam waktu tiga tahun.Q
Apa teknologi yang digunakan dalam sistem AI yang dikembangkan?A
Sistem AI yang dikembangkan menggunakan jaringan saraf konvolusional dan arsitektur jaringan saraf transformer.