Courtesy of TheVerge
Ikhtisar 15 Detik
- Grok-3 telah menjadi pesaing utama ChatGPT di pasar AI.
- OpenAI terus berusaha untuk mempertahankan pangsa pasarnya dengan meningkatkan jumlah pengguna aktif.
- Meta mengalami ketidakpuasan di kalangan karyawan akibat perubahan dalam penghargaan dan bonus eksekutif.
Beberapa minggu setelah kegemparan tentang DeepSeek, model AI baru bernama Grok-3 yang dikembangkan oleh Elon Musk telah mengubah persaingan AI. Grok-3 kini menjadi model chatbot teratas dan aplikasinya di iOS juga menduduki posisi teratas di App Store, mengalahkan ChatGPT. Musk berencana untuk mengembangkan fitur interaksi suara dan aplikasi desktop, serta sedang membangun studio game AI, meskipun rincian tentang hal ini masih sedikit. Sementara itu, OpenAI mengumumkan bahwa ChatGPT kini memiliki 400 juta pengguna aktif mingguan, meningkat 33 persen sejak Desember.
Di sisi lain, Meta mengurangi penghargaan saham untuk karyawan biasa, sementara bonus untuk eksekutif meningkat. Beberapa perubahan penting terjadi di dunia teknologi, termasuk pendirian lab AI baru oleh Mira Murati dan pengunduran diri beberapa pemimpin di TikTok. Dalam berita lainnya, Apple meluncurkan iPhone 16E, Microsoft mengklaim telah membuat terobosan dalam komputasi kuantum, dan Google mendorong pengguna untuk beralih ke aplikasi Gemini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang membuat Grok-3 menonjol di pasar AI saat ini?A
Grok-3 menonjol karena kemampuannya yang bersaing dengan ChatGPT dan popularitasnya di App Store.Q
Siapa yang mengembangkan Grok-3?A
Grok-3 dikembangkan oleh tim xAI yang dipimpin oleh Elon Musk.Q
Apa yang dilakukan OpenAI untuk mempertahankan posisinya di pasar?A
OpenAI mengumumkan bahwa ChatGPT kini memiliki 400 juta pengguna aktif mingguan untuk mempertahankan posisinya.Q
Apa yang terjadi di Meta terkait dengan bonus eksekutif?A
Meta mengurangi penghargaan saham karyawan tetapi meningkatkan bonus eksekutif, yang menyebabkan ketidakpuasan di kalangan karyawan.Q
Siapa yang bergabung dengan ByteDance dari Google?A
Yonghui Wu, seorang Google fellow, bergabung dengan ByteDance untuk memimpin penelitian AI.