Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Donald Trump berencana untuk menerapkan tarif baru sebagai respons terhadap pajak layanan digital di negara lain.
- Konsumen di AS menunjukkan kekhawatiran terhadap dampak tarif pada harga barang.
- Rencana untuk menggabungkan U.S. Postal Service dengan Departemen Perdagangan dapat mempengaruhi efisiensi layanan pos.
Pada hari Jumat, Donald Trump mengawasi pelantikan pejabat tarif baru dan mengumumkan rencana untuk mempertimbangkan pajak layanan digital sebagai tarif. Dia berjanji akan segera menerapkan tarif timbal balik, yang berarti tarif akan dikenakan sebagai balasan terhadap pajak asing yang dikenakan pada perusahaan teknologi AS. Trump juga mengungkapkan rencananya untuk menggabungkan Pos AS ke dalam Departemen Perdagangan, yang dipimpin oleh Howard Lutnick, pejabat baru yang dilantik.
Baca juga: Guncangan pasar akibat tarif minggu ini menunjukkan batasan mendengarkan siapa pun kecuali Trump.
Trump telah mengancam untuk mengenakan tarif 25% pada berbagai barang, termasuk mobil dan semikonduktor, dengan tenggat waktu pada 2 April. Dia juga menyebutkan bahwa tarif ini dapat membantu menyeimbangkan anggaran negara. Meskipun ada kekhawatiran dari konsumen tentang dampak tarif terhadap harga, Trump tetap optimis bahwa tarif dapat menghasilkan pendapatan besar bagi negara.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang dilantik sebagai pejabat tarif baru oleh Donald Trump?A
Howard Lutnick dilantik sebagai pejabat tarif baru oleh Donald Trump.Q
Apa yang dijanjikan Trump terkait tarif pada mobil dan barang impor lainnya?A
Trump menjanjikan tarif 25% pada mobil, semikonduktor, obat-obatan impor, dan kayu.Q
Bagaimana pandangan konsumen terhadap perekonomian saat ini?A
Pandangan konsumen terhadap perekonomian semakin suram, terutama terkait dengan tarif yang diusulkan.Q
Apa rencana Trump terkait U.S. Postal Service?A
Trump berencana untuk menggabungkan U.S. Postal Service ke dalam Departemen Perdagangan.Q
Apa yang diharapkan dari pembicaraan dengan Uni Eropa?A
Trump berharap pembicaraan dengan Uni Eropa dapat menghasilkan kesepakatan yang lebih baik terkait tarif.