Courtesy of Reuters
Ikhtisar 15 Detik
- HSBC mencatatkan keuntungan yang lebih tinggi dari yang diperkirakan, menunjukkan kinerja yang kuat di sektor manajemen kekayaan.
- CEO baru, Georges Elhedery, berkomitmen untuk melakukan pengurangan biaya dan restrukturisasi untuk meningkatkan efisiensi.
- Saham HSBC mengalami kenaikan setelah pengumuman keuntungan, mencerminkan kepercayaan investor terhadap strategi baru bank.
HSBC, bank yang berfokus di Asia, melaporkan laba sebelum pajak sebesar Rp 531.17 triliun ($32,3 miliar) untuk tahun 2024, meningkat dari Rp 498.28 triliun ($30,3 miliar) tahun sebelumnya. Laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan di sektor perbankan kekayaan dan pasar. CEO baru, Georges Elhedery, berencana untuk memangkas biaya sebesar Rp 4.93 triliun ($300 juta) pada tahun 2025 dan Rp 24.67 triliun ($1,5 miliar) pada akhir 2026. Selain itu, HSBC juga mengumumkan rencana pembelian kembali saham senilai Rp 32.89 triliun ($2 miliar) yang akan diselesaikan sebelum laporan keuangan berikutnya.
Elhedery, yang menjabat sebagai CEO sejak September tahun lalu, berfokus untuk meningkatkan efisiensi dan mengalihkan perhatian bank ke pasar Asia, di mana mereka mendapatkan sebagian besar keuntungan. Meskipun ada tantangan dari kebijakan suku bunga yang berbeda di berbagai negara, HSBC tetap optimis dan menargetkan pengembalian yang baik untuk investor dalam tiga tahun ke depan.