Courtesy of Axios
Ikhtisar 15 Detik
- Duolingo berhasil menciptakan momen viral yang lebih berkesan dibandingkan iklan Super Bowl.
- Pemasaran yang kreatif dan humoris dapat membangun koneksi yang kuat dengan audiens.
- Keterlibatan dalam budaya pop dan media sosial adalah kunci untuk menarik perhatian generasi muda.
Aplikasi pembelajaran bahasa Duolingo baru-baru ini mengumumkan kematian maskotnya, Duo si burung hantu, yang menciptakan momen viral di media sosial. Duolingo menyatakan bahwa Duo "mungkin mati menunggu kamu menyelesaikan pelajaran," dan mengajak pengguna untuk melakukan pelajaran agar Duo bisa dihidupkan kembali. Banyak perusahaan dan selebriti ikut berpartisipasi dalam momen ini, termasuk Netflix dan penyanyi Dua Lipa, yang membuat lelucon tentang nama mereka yang mirip.
Kampanye ini menunjukkan betapa pentingnya pemasaran yang kreatif dan menghibur dalam menarik perhatian audiens muda. Duolingo telah berhasil membangun koneksi yang autentik dengan penggunanya melalui konten yang lucu dan relevan di media sosial. Ini membuktikan bahwa pemasaran yang berbeda dan menarik dapat lebih berpengaruh daripada iklan mahal seperti yang ditayangkan saat Super Bowl.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan maskot Duolingo, Duo?A
Maskot Duolingo, Duo, diumumkan telah 'meninggal' sebagai bagian dari kampanye pemasaran.Q
Mengapa kematian Duo menjadi viral di media sosial?A
Kematian Duo menjadi viral karena keterlibatan berbagai organisasi dan individu di media sosial, menciptakan momen pemasaran yang menarik.Q
Apa yang dilakukan Netflix terkait kematian Duo?A
Netflix membagikan video yang menampilkan Duo dalam format acara Squid Games sebagai penghormatan.Q
Bagaimana Duolingo membangun koneksi dengan penggunanya?A
Duolingo membangun koneksi dengan penggunanya melalui pemasaran yang kreatif dan keterlibatan dalam budaya pop.Q
Apa yang dikatakan WHO tentang penyebab kematian Duo?A
WHO berkomentar bahwa penyebab kematian Duo bukanlah cacar, karena penyakit tersebut telah diberantas sejak tahun 1980.