Tonton: YouTuber membangun drone raksasa yang dapat mengangkat muatan seberat 220 pon.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: Tonton: YouTuber membangun drone raksasa yang dapat mengangkat muatan seberat 220 pon.

InterestingEngineering
Dari InterestingEngineering
18 Februari 2025 pukul 20.40 WIB
90 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Drone berat angkat dapat dibuat dengan bahan ringan seperti aluminium dan serat karbon.
  • Penggunaan baterai lithium polymer membatasi kapasitas angkat drone meskipun memberikan keuntungan dalam berat.
  • Proyek UAV ini menunjukkan potensi besar untuk pengembangan lebih lanjut dalam teknologi drone.
Drones semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, terutama versi yang dibuat sendiri. Salah satu contoh yang menarik perhatian adalah drone berat yang dapat mengangkat beban hingga 220 pon (100 kilogram), yang dibuat oleh Simon Sörensen, pemilik saluran YouTube RCLifeOn. Dalam video terbarunya, Sörensen menunjukkan proses pembuatan drone ini di rumahnya, termasuk tantangan yang dihadapi dalam menciptakan drone listrik yang dapat mengangkat beban berat. Ia menggunakan bahan ringan seperti aluminium untuk lengan drone dan kayu untuk bagian tengahnya, sehingga berat total drone hanya sekitar 44 pon (20 kg).
Meskipun drone ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan dorongan hingga 352 pon (160 kg), penggunaan baterai lithium polymer membatasi kapasitas angkatnya. Dalam percobaan penerbangan, drone berhasil lepas landas meskipun ada beberapa masalah yang harus diperbaiki. Meskipun penerbangan awalnya tidak stabil dan hanya mencapai ketinggian beberapa kaki, Sörensen berjanji untuk menjelajahi lebih lanjut tentang kemampuan drone ini dalam video mendatang. Proyek UAV ini menunjukkan potensi yang menarik untuk pengembangan drone di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa yang membuat drone berat angkat ini?
A
Drone berat angkat ini dibuat oleh Simon Sörensen.
Q
Apa kapasitas angkat maksimum drone yang ditunjukkan?
A
Kapasitas angkat maksimum drone yang ditunjukkan adalah sekitar 220 pon (100 kg).
Q
Mengapa Sörensen memilih aluminium untuk lengan drone?
A
Sörensen memilih aluminium untuk lengan drone karena lebih ringan dibandingkan bahan lainnya.
Q
Apa masalah yang dihadapi Sörensen saat menerbangkan drone?
A
Sörensen menghadapi beberapa masalah saat menerbangkan drone, termasuk drifting dan wobble saat hover.
Q
Apa yang akan dilakukan Sörensen di video berikutnya?
A
Sörensen berjanji akan menjelajahi lebih lanjut tentang kemampuan drone di video berikutnya.

Rangkuman Berita Serupa

Perusahaan Israel memperkenalkan drone militer bertenaga hidrogen yang dapat terbang selama 10 jam di UEA.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
54 dibaca
Perusahaan Israel memperkenalkan drone militer bertenaga hidrogen yang dapat terbang selama 10 jam di UEA.
'Truk pickup di langit': Drone raksasa China melewati uji kunci dengan muatan 2.200 ponInterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
71 dibaca
'Truk pickup di langit': Drone raksasa China melewati uji kunci dengan muatan 2.200 pon
MD-19: Sebuah drone hipersonik dengan pendaratan horizontal diperkenalkan oleh China.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
36 dibaca
MD-19: Sebuah drone hipersonik dengan pendaratan horizontal diperkenalkan oleh China.
China mengungkapkan drone hipersonik yang dapat membawa lebih dari 6.000 pon dan mendarat secara horizontal.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
102 dibaca
China mengungkapkan drone hipersonik yang dapat membawa lebih dari 6.000 pon dan mendarat secara horizontal.
China: Baterai litium 400 Wh/kg meningkatkan kinerja drone sebesar 40% dalam pengujian.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
163 dibaca
China: Baterai litium 400 Wh/kg meningkatkan kinerja drone sebesar 40% dalam pengujian.
Saksikan Drone Ini Berjalan, Melompat, dan Terbang, Berkat KakinyaForbes
Teknologi
4 bulan lalu
36 dibaca
Saksikan Drone Ini Berjalan, Melompat, dan Terbang, Berkat Kakinya