Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Tingkat inflasi Nigeria mengalami penurunan signifikan pada bulan Januari.
- Biro Statistik Nasional melakukan perubahan metodologi yang penting dalam penghitungan inflasi.
- Pandangan ekonom tentang kebijakan suku bunga mendatang bervariasi, mencerminkan ketidakpastian di pasar.
Tingkat inflasi tahunan Nigeria mengalami penurunan pada bulan Januari setelah kantor statistik negara tersebut memperbarui data yang digunakan untuk menghitung pengeluaran rumah tangga. Inflasi konsumen tercatat naik 24,5% pada Januari, turun dari 34,8% di bulan Desember. Inflasi makanan juga melambat menjadi 26,1% dari sebelumnya 39,8%. Perubahan ini dilakukan untuk pertama kalinya dalam 16 tahun dan mencakup penyesuaian kategori serta peningkatan jumlah barang dalam keranjang inflasi menjadi 934 item.
Perubahan data ini membuat para ekonom memiliki pandangan yang berbeda mengenai kebijakan suku bunga yang akan diambil oleh bank sentral Nigeria. Beberapa ekonom memperkirakan bahwa suku bunga akan tetap di 27,75% karena mereka percaya inflasi telah mencapai puncaknya dan akan mulai menurun. Namun, ada juga yang meragukan hal ini, mengingat ekspektasi inflasi masih tinggi di kalangan pembeli dan penjual, yang mungkin tidak terpengaruh oleh perubahan data yang baru.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan tingkat inflasi di Nigeria pada bulan Januari?A
Tingkat inflasi di Nigeria turun menjadi 24,5% pada bulan Januari.Q
Siapa yang memimpin Biro Statistik Nasional Nigeria?A
Prince Adeyemi adalah kepala Biro Statistik Nasional Nigeria.Q
Apa yang dilakukan Biro Statistik Nasional terkait indeks harga konsumen?A
Biro Statistik Nasional mengubah metodologi indeks harga konsumen untuk pertama kalinya dalam 16 tahun dan mengubah tahun acuan menjadi 2024.Q
Apa pandangan ekonom mengenai kebijakan suku bunga yang akan datang?A
Beberapa ekonom memperkirakan bahwa komite kebijakan moneter akan mempertahankan suku bunga pada 27,75%.Q
Mengapa Robert Asogwa skeptis tentang kebijakan moneter yang akan datang?A
Robert Asogwa skeptis karena ia percaya bahwa ekspektasi inflasi masih sangat tinggi.