Courtesy of Forbes
Leopold Aschenbrenner, seorang peneliti muda, baru-baru ini menerbitkan manifesto berjudul "Situational Awareness" yang mengklaim bahwa kecerdasan buatan umum (AGI) akan muncul pada tahun 2027 dan akan mengonsumsi 20% dari total listrik di AS pada tahun 2029. Ia berpendapat bahwa AI akan menjadi sangat kuat sehingga dapat melakukan penelitian AI sendiri, yang dapat menyebabkan peningkatan kecerdasan yang sangat cepat dan mengubah tatanan geopolitik dunia. Konsep ini, yang dikenal sebagai "ledakan kecerdasan," telah dibahas sejak lama, tetapi kini mulai terlihat lebih nyata dengan kemajuan dalam pengembangan sistem AI yang dapat melakukan penelitian AI secara mandiri.
Salah satu contoh nyata dari kemajuan ini adalah "AI Scientist" yang dikembangkan oleh startup Jepang, Sakana. Sistem ini mampu melakukan seluruh proses penelitian AI, mulai dari membaca literatur yang ada hingga menulis makalah penelitian tanpa campur tangan manusia. Meskipun hasilnya masih di tingkat peneliti AI pemula, kemampuan ini menunjukkan potensi besar untuk mengubah cara penelitian dilakukan. Jika sistem seperti ini terus berkembang, kita mungkin akan melihat perubahan dramatis dalam bidang AI dan berbagai disiplin ilmu lainnya dalam waktu dekat.