Courtesy of Forbes
Ikhtisar 15 Detik
- Perusahaan media sosial perlu mengubah cara mereka menggunakan AI untuk meningkatkan kualitas konten.
- AI dapat memiliki dampak positif atau negatif tergantung pada bagaimana teknologi ini diterapkan.
- Pentingnya desain algoritma yang etis untuk mendorong interaksi online yang positif.
Minggu lalu, CEO BuzzFeed, Jonah Peretti, mengkritik platform media sosial seperti TikTok dan Meta (induk Facebook) karena lebih fokus pada teknologi dan kecerdasan buatan (AI) daripada konten yang berkualitas. Ia berpendapat bahwa algoritma yang digunakan oleh platform tersebut cenderung memprioritaskan konten yang dapat memicu kemarahan dan emosi negatif untuk meningkatkan keterlibatan pengguna. Peretti juga mengumumkan bahwa BuzzFeed akan meluncurkan platform media sosial baru yang bertujuan untuk menyebarkan kebahagiaan dan ekspresi kreatif yang menyenangkan.
Baca juga: Ketika Kebenaran Tidak Lagi Penting: Bagaimana Obsesi Keterlibatan Media Sosial Membunuh Demokrasi
Para ahli, seperti Dr. Pablo Rivas dan Dr. Arthur O'Connor, menjelaskan bahwa meskipun AI dapat digunakan untuk meningkatkan interaksi positif di media sosial, saat ini banyak digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah dan memperburuk isolasi sosial. Mereka menekankan pentingnya penggunaan AI yang bijaksana dan etis, serta perlunya pengawasan manusia untuk memastikan teknologi ini digunakan dengan cara yang baik. Jika platform media sosial dapat merancang algoritma yang tidak hanya mengejar perhatian tetapi juga mendorong percakapan yang produktif, maka AI bisa menjadi alat yang bermanfaat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikritik Jonah Peretti tentang platform media sosial?A
Jonah Peretti mengkritik bahwa platform media sosial tidak lagi peduli dengan konten dan lebih fokus pada teknologi dan AI.Q
Siapa yang disebut dalam surat terbuka Peretti?A
Zhang Yiming dan Mark Zuckerberg disebut dalam surat terbuka Peretti.Q
Apa dampak AI terhadap konten di media sosial menurut Dr. Pablo Rivas?A
Dr. Pablo Rivas menjelaskan bahwa AI dapat secara tidak sengaja mempromosikan konten sensasional atau terpolarisasi.Q
Bagaimana Dr. Arthur O'Connor menggambarkan risiko AI?A
Dr. Arthur O'Connor menggambarkan risiko AI sebagai kemampuan untuk memanipulasi apa yang dilihat pengguna, yang dapat mengurangi kemampuan berpikir kritis.Q
Apa yang perlu diubah dalam algoritma rekomendasi menurut Dr. Mel Stanfill?A
Dr. Mel Stanfill menyarankan agar algoritma rekomendasi tidak hanya mengoptimalkan perhatian tetapi juga mendorong percakapan yang produktif.