Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Inflasi menjadi isu utama yang mempengaruhi persepsi publik terhadap kepemimpinan Trump.
- Kebijakan tarif Trump dapat berkontribusi pada kenaikan harga dan inflasi.
- Konsumen menunjukkan kelelahan terhadap inflasi setelah beberapa tahun harga yang tidak stabil.
Joe Biden dan Donald Trump terlibat dalam perdebatan mengenai inflasi di Amerika Serikat. Setelah Biden meninggalkan jabatannya, Trump mengklaim bahwa inflasi yang tinggi adalah akibat dari kebijakan Biden. Namun, inflasi yang dilaporkan adalah untuk bulan Januari, yang merupakan bulan terakhir Biden menjabat. Meskipun Trump berjanji untuk menurunkan harga segera setelah terpilih, inflasi justru meningkat, dan banyak orang mulai khawatir bahwa kebijakan ekonomi Trump tidak akan memperbaiki situasi.
Saat ini, inflasi di AS kembali naik menjadi 3%, dan harga barang-barang seperti telur dan sewa tetap tinggi. Masyarakat mulai meragukan apakah kebijakan tarif yang diterapkan Trump akan membantu menurunkan harga. Jika inflasi terus menjadi masalah, banyak orang mungkin akan menyalahkan Trump, bukan Biden. Trump memiliki pilihan untuk mengubah kebijakan tarifnya jika situasi semakin buruk, tetapi saat ini ia lebih fokus pada isu-isu lain seperti pengurangan regulasi dan imigrasi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan angka inflasi terbaru?A
Angka inflasi terbaru menunjukkan kenaikan yang mengkhawatirkan.Q
Siapa yang disalahkan atas inflasi saat ini?A
Biden dan Trump saling menyalahkan atas inflasi saat ini.Q
Apa yang dijanjikan Trump selama kampanye terkait inflasi?A
Trump berjanji akan menurunkan harga segera setelah menjabat.Q
Bagaimana ekspektasi konsumen terhadap kebijakan ekonomi Trump?A
Konsumen mengharapkan kebijakan ekonomi Trump akan memperburuk inflasi.Q
Apa yang mungkin dilakukan Trump jika inflasi tetap tinggi?A
Trump mungkin akan mengurangi ancaman tarif jika inflasi tetap tinggi.