Courtesy of CoinDesk
Consensys, perusahaan pengembang perangkat lunak Ethereum yang terkenal dengan dompet MetaMask, menghadapi tekanan dari pihak berwenang AS untuk dikeluarkan dari sistem keuangan. Meskipun bank mereka berusaha keras untuk mempertahankan hubungan, akhirnya mereka terpaksa menutup akun Consensys setelah mengalami tekanan yang besar. Pendiri dan CEO Consensys, Joe Lubin, menjelaskan bahwa mereka berhasil bertahan dari situasi ini dengan memiliki akun cadangan, tetapi pada akhirnya bank tidak bisa lagi menahan tekanan tersebut.
Baca juga: Chokepoint 2.0: Sebuah Investigasi Menjanjikan Kebenaran Tentang Konspirasi Terbesar Crypto
Situasi ini dikenal sebagai Chokepoint 2.0, yang merupakan upaya untuk memutus akses layanan perbankan bagi bisnis kripto. Meskipun ada beberapa bank yang berusaha melawan tekanan ini, seperti Wells Fargo, mereka akhirnya harus menyerah. Lubin juga menceritakan pengalaman sebelumnya di mana akun pribadinya dan akun perusahaan ditutup oleh bank lain tanpa penjelasan yang jelas. Meskipun ada tantangan, diskusi tentang debanking kripto semakin meningkat di kalangan pemimpin industri dan di Kongres.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan Chokepoint 2.0?A
Chokepoint 2.0 adalah upaya untuk menutup akses ke layanan perbankan bagi bisnis crypto yang dianggap tidak disukai secara politik.Q
Siapa pendiri dan CEO Consensys?A
Pendiri dan CEO Consensys adalah Joe Lubin.Q
Apa yang dilakukan Wells Fargo terkait akun Consensys?A
Wells Fargo menghadapi tekanan untuk menutup akun Consensys, tetapi mereka berusaha untuk mempertahankan hubungan selama mungkin.Q
Siapa yang berbicara tentang isu debanking dalam industri crypto?A
Marc Andreessen dan Brad Garlinghouse adalah beberapa tokoh yang berbicara tentang isu debanking dalam industri crypto.Q
Apa yang terjadi setelah pemilihan presiden terkait hubungan Consensys dengan bank?A
Setelah pemilihan presiden, manajer hubungan bank menghubungi CFO Consensys untuk mengajak mereka ke pertandingan basket.