Courtesy of Forbes
Setelah Broadcom mengakuisisi VMware seharga Rp 1.00 quadriliun ($61 miliar) , banyak pelanggan VMware yang merasa tidak puas dan mencari alternatif lain. Mereka menghadapi kenaikan harga yang tinggi, kontrak jangka panjang yang wajib, dan dukungan yang semakin berkurang. Meskipun banyak pelanggan yang merasa terjebak, Broadcom tetap mencatatkan pendapatan yang tinggi, menunjukkan bahwa mereka percaya pelanggan masih akan memilih VMware meskipun ada banyak pilihan lain yang muncul.
Baca juga: Mengapa saham Broadcom turun lagi hari ini?
Perusahaan-perusahaan kini mulai mengevaluasi kembali strategi IT mereka dan mempertimbangkan untuk beralih ke solusi lain seperti Nutanix, Microsoft Hyper-V, dan Red Hat OpenShift. Meskipun berpindah dari VMware bukanlah hal yang mudah, banyak organisasi yang menyadari pentingnya fleksibilitas dan kesiapan multi-cloud. Dengan semakin banyaknya pilihan yang tersedia, perusahaan harus hati-hati dalam menentukan langkah selanjutnya untuk mengurangi risiko dan memastikan keberhasilan jangka panjang mereka.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak akuisisi Broadcom terhadap VMware?A
Akuisisi Broadcom terhadap VMware menyebabkan ketidakpuasan di kalangan pelanggan dan memicu pencarian alternatif.Q
Mengapa pelanggan VMware mencari alternatif?A
Pelanggan VMware mencari alternatif karena kenaikan biaya, kontrak jangka panjang yang wajib, dan kekhawatiran tentang dukungan yang menurun.Q
Apa saja alternatif yang muncul sebagai pesaing VMware?A
Alternatif yang muncul sebagai pesaing VMware termasuk Nutanix, Microsoft Hyper-V, Azure Stack HCI, dan Red Hat OpenShift Virtualization.Q
Apa risiko yang dihadapi organisasi jika tetap menggunakan VMware?A
Organisasi yang tetap menggunakan VMware tanpa penilaian ulang menghadapi risiko biaya yang meningkat dan pilihan yang semakin terbatas.Q
Bagaimana strategi Broadcom mempengaruhi pasar virtualisasi?A
Strategi Broadcom berfokus pada optimisasi pendapatan, yang dapat mengubah prioritas pelanggan dan menciptakan peluang bagi solusi lain.