Courtesy of Wired
Setelah Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif baru pada barang impor dari China, banyak perusahaan pengiriman mulai mengenakan biaya tambahan yang membingungkan konsumen Amerika. Dalam waktu 24 jam, pelanggan melaporkan bahwa mereka harus membayar biaya impor antara Rp 328.90 ribu ($20) hingga lebih dari Rp 822.25 ribu ($50) untuk paket yang sudah mereka pesan sebelumnya. Beberapa pemilik usaha kecil bahkan terpaksa menghentikan pengiriman barang ke AS karena biaya yang tinggi. Misalnya, Leslie Brown, pemilik perusahaan pakaian bekas di Kanada, mengatakan bahwa dia terjebak dengan barang senilai Rp 493.35 juta ($30,000) yang tidak bisa dikirim ke AS.
Tarif baru ini juga menghapus pengecualian pajak untuk paket kecil yang sebelumnya dapat dikirim dari China ke AS tanpa biaya jika nilainya di bawah Rp 13.16 juta ($800) . Hal ini membuat banyak penjual online, termasuk platform belanja populer seperti Shein, mengalami kesulitan. Banyak konsumen yang terpaksa membayar biaya tambahan yang lebih tinggi dari nilai barang yang mereka beli, atau harus mengembalikan paket mereka. Perubahan mendadak ini menyebabkan kekacauan dalam industri belanja online, dan banyak perusahaan pengiriman serta pemilik usaha kecil harus mencari cara untuk mengatasi biaya baru ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi setelah tarif baru Trump diterapkan?A
Setelah tarif baru Trump diterapkan, perusahaan pengiriman mulai mengenakan biaya tambahan yang membingungkan konsumen AS.Q
Bagaimana tarif baru mempengaruhi pengusaha kecil?A
Pengusaha kecil terpaksa menghentikan pengiriman barang ke AS karena biaya tambahan yang tinggi.Q
Apa dampak dari tarif baru terhadap konsumen AS?A
Konsumen AS yang membeli barang dari platform seperti Shein harus membayar biaya impor yang tinggi, bahkan lebih dari nilai barang itu sendiri.Q
Siapa yang paling terpengaruh oleh perubahan tarif ini?A
Perubahan tarif ini paling mempengaruhi platform belanja online seperti Shein dan pengusaha kecil yang mengandalkan pengiriman internasional.Q
Apa yang dilakukan perusahaan pengiriman seperti DHL dan UPS terkait tarif baru?A
Perusahaan pengiriman seperti DHL dan UPS mengalami kesulitan dalam menangani lonjakan paket dan mulai mengenakan biaya tambahan kepada pelanggan.