Courtesy of Forbes
Kecerdasan Buatan (AI) sedang berkembang untuk memenuhi kebutuhan aplikasi bisnis dan minat konsumen. Salah satu pendekatan baru yang menarik adalah neuro-symbolic AI, yang menggabungkan kemampuan pemrosesan data seperti otak manusia dengan pemahaman yang lebih mudah dibaca oleh manusia. Neural AI, yang menggunakan jaringan saraf untuk mengenali pola dalam data besar, sangat baik dalam tugas-tugas tertentu, seperti mengelola transportasi di kota pintar. Namun, ia kurang efektif dalam memprediksi fenomena unik atau peristiwa yang sangat subjektif. Di sisi lain, pendekatan neuro-symbolic dapat menggabungkan pola data dengan penalaran logis dan pengetahuan kontekstual, sehingga memberikan wawasan yang lebih dalam.
Neuro-symbolic AI memiliki keunggulan dalam melakukan perhitungan deterministik dan penalaran kontekstual, yang sulit dilakukan oleh model bahasa besar (LLM). Misalnya, dalam bidang hukum atau pemasaran B2B, neuro-symbolic AI dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan etis dibandingkan dengan LLM yang hanya mengandalkan data besar yang seringkali bertentangan. Dengan menggabungkan keahlian domain dan pemrosesan simbolik, neuro-symbolic AI berpotensi menjadi langkah maju dalam menciptakan sistem AI yang dapat berpikir dan belajar seperti manusia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Kecerdasan Buatan neuro-simbolik?A
Kecerdasan Buatan neuro-simbolik adalah pendekatan yang menggabungkan kemampuan pemodelan neural dengan kecerdasan yang dapat dibaca manusia dari model simbolik.Q
Bagaimana Kecerdasan Buatan neural berbeda dari Kecerdasan Buatan simbolik?A
Kecerdasan Buatan neural berfokus pada pengenalan pola dari data besar, sementara Kecerdasan Buatan simbolik menggunakan logika dan aturan untuk memberikan transparansi dalam pengambilan keputusan.Q
Apa keuntungan dari Kecerdasan Buatan neuro-simbolik dalam pemasaran B2B?A
Kecerdasan Buatan neuro-simbolik menawarkan hasil yang lebih akurat dan dapat diandalkan dalam konteks pemasaran B2B dibandingkan dengan model bahasa besar yang sering kali mengandalkan dataset yang besar dan kontradiktif.Q
Siapa yang memimpin tim teknik AI di PebblesAi?A
Oleksandr Knyga dan Dmytro Antoniuk memimpin tim teknik AI di PebblesAi.Q
Mengapa model bahasa besar dianggap kurang tepat dalam konteks tertentu?A
Model bahasa besar dianggap kurang tepat dalam konteks tertentu karena mereka tidak memiliki pemahaman mendalam tentang domain spesifik dan dapat menghasilkan rekomendasi yang berbahaya.