Courtesy of NatureMagazine
Kebijakan energi dan iklim yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump menghadapi ancaman, yang dapat berdampak negatif pada lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. Trump berjanji untuk meningkatkan produksi minyak dan gas dengan mengurangi regulasi iklim dan menghentikan insentif energi bersih. Penelitian menunjukkan bahwa jika kebijakan ini diterapkan, emisi gas rumah kaca di AS bisa meningkat antara 2 hingga 4 miliar ton karbon dioksida pada tahun 2030, yang setara dengan emisi selama empat tahun dari Jepang. Ini dapat memperburuk pemanasan global dan membuat pencapaian target iklim menjadi lebih sulit.
Selain itu, kebijakan Trump dapat memperlambat peralihan dari batubara ke bahan bakar yang lebih bersih dan mengurangi penjualan kendaraan listrik. Peningkatan penggunaan batubara dan bahan bakar fosil akan menyebabkan lebih banyak polusi udara, yang dapat menyebabkan ribuan kematian prematur setiap tahun. Meskipun ada potensi peningkatan lapangan kerja di sektor energi, penelitian menunjukkan bahwa kerugian pekerjaan di sektor lain dapat lebih besar, dengan total kehilangan hampir empat juta pekerjaan pada tahun 2030.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus kebijakan energi Donald Trump?A
Fokus kebijakan energi Donald Trump adalah untuk mendukung pengembangan minyak dan gas serta mengurangi regulasi lingkungan.Q
Bagaimana kebijakan Trump mempengaruhi emisi gas rumah kaca?A
Kebijakan Trump diprediksi akan meningkatkan emisi gas rumah kaca di AS antara 2 hingga 4 miliar ton CO2 hingga tahun 2030.Q
Apa dampak dari pengurangan regulasi lingkungan yang diusulkan Trump?A
Pengurangan regulasi lingkungan yang diusulkan Trump dapat menyebabkan peningkatan polusi udara dan berpotensi menyebabkan ribuan kematian prematur setiap tahun.Q
Siapa yang melakukan analisis dampak kebijakan energi Trump?A
Analisis dampak kebijakan energi Trump dilakukan oleh organisasi seperti Climate Analytics dan Rhodium Group.Q
Apa yang diprediksi akan terjadi pada pekerjaan di sektor energi akibat kebijakan Trump?A
Kebijakan Trump diprediksi akan menyebabkan kehilangan hampir empat juta pekerjaan di seluruh ekonomi pada tahun 2030.