Courtesy of YahooFinance
Pasar Asia saat ini menunjukkan ketahanan meskipun ada kekhawatiran tentang perang dagang global dan penurunan saham perusahaan teknologi besar di AS. Meskipun harga emas meningkat dan yen Jepang menguat, investor tetap optimis. Namun, ada risiko bahwa pandangan positif ini bisa berubah jika data pasar tenaga kerja AS menunjukkan penurunan atau jika ada pengumuman mengejutkan dari Presiden AS, Donald Trump, mengenai tarif. Saham perusahaan seperti Alphabet dan AMD mengalami penurunan, tetapi indeks teknologi Nasdaq berhasil pulih dan ditutup sedikit lebih tinggi.
Perhatian di Asia tertuju pada respons China terhadap tarif 10% yang dikenakan oleh Trump, setelah China mengajukan sengketa di Organisasi Perdagangan Dunia. Meskipun pasar China relatif tenang setelah liburan Tahun Baru Imlek, nilai tukar yuan mengalami tekanan. Di Jepang, yen menguat setelah data upah yang kuat, dan ada harapan bahwa kebijakan moneter Bank of Japan akan lebih ketat. Beberapa perusahaan besar Jepang, seperti Mitsubishi dan Nikon, akan melaporkan hasil keuangan mereka, dan pasar otomotif mungkin terpengaruh oleh berita tentang kemungkinan merger Nissan dan Honda yang tidak berjalan lancar.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan resiliensi pasar Asia saat ini?A
Resiliensi pasar Asia disebabkan oleh likuiditas pasar yang melimpah dan penurunan imbal hasil obligasi AS.Q
Bagaimana dampak tarif yang diumumkan oleh Donald Trump terhadap pasar?A
Tarif yang diumumkan oleh Donald Trump dapat memicu reaksi pasar, terutama dari Cina yang merespons dengan sengketa di WTO.Q
Apa yang diharapkan dari pernyataan Naoki Tamura mengenai suku bunga?A
Pernyataan Naoki Tamura diharapkan dapat memberikan sinyal tentang kemungkinan peningkatan suku bunga oleh Bank of Japan.Q
Mengapa saham Alphabet mengalami penurunan yang signifikan?A
Saham Alphabet mengalami penurunan 7% karena tekanan dari pasar teknologi yang lebih luas dan kekhawatiran tentang pertumbuhan.Q
Apa saja data ekonomi yang akan dirilis yang dapat mempengaruhi pasar Asia?A
Data ekonomi yang akan dirilis termasuk perdagangan Australia, inflasi Thailand, dan akun berjalan Korea Selatan.