THAAD 6.0: AS merencanakan sistem pertahanan rudal yang dilengkapi laser, didorong oleh AI, untuk membunuh hipersonik.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: THAAD 6.0: AS merencanakan sistem pertahanan rudal yang dilengkapi laser, didorong oleh AI, untuk membunuh hipersonik.

InterestingEngineering
DariĀ InterestingEngineering
06 Februari 2025 pukul 02.02 WIB
99 dibaca
Share
Amerika Serikat telah mengembangkan sistem pertahanan rudal baru yang disebut THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) dengan bantuan kontrak senilai Rp 46.21 triliun ($2,81 miliar) dari Lockheed Martin. Sistem ini dirancang untuk mencegat rudal balistik pada fase akhir penerbangannya dan memiliki jangkauan sekitar 200 kilometer. Kontrak ini akan berlangsung dari 2025 hingga 2035 dan mencakup pengujian serta evaluasi sistem. THAAD 6.0, versi terbaru dari sistem ini, akan memiliki peningkatan penting seperti integrasi dengan sistem pertahanan lainnya dan langkah-langkah keamanan siber yang lebih baik.
THAAD 6.0 juga diharapkan akan dilengkapi dengan teknologi radar canggih dan kemampuan untuk menghadapi ancaman hipersonik. Dengan menggunakan kecerdasan buatan, sistem ini dapat membedakan antara ancaman nyata dan umpan. Selain itu, ada rencana untuk meningkatkan kemampuan sistem dalam menghadapi rudal yang bergerak cepat dan memperluas jangkauan serta strategi pertahanan multi-lapis. Dengan semua peningkatan ini, THAAD 6.0 bertujuan untuk menjadi sistem pertahanan yang lebih efektif dalam menghadapi berbagai ancaman di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari kontrak yang diberikan kepada Lockheed Martin?
A
Tujuan dari kontrak yang diberikan kepada Lockheed Martin adalah untuk mengembangkan sistem pertahanan rudal THAAD generasi berikutnya.
Q
Apa yang dimaksud dengan THAAD dan bagaimana cara kerjanya?
A
THAAD adalah sistem pertahanan yang dirancang untuk mencegat rudal balistik selama fase terminalnya, menggunakan teknologi 'hit-to-kill'.
Q
Apa saja peningkatan yang diharapkan pada THAAD 6.0?
A
Peningkatan yang diharapkan pada THAAD 6.0 termasuk radar canggih, kemampuan pertahanan hipersonik, dan integrasi teknologi AI.
Q
Mengapa integrasi dengan IBCS menjadi isu penting dalam pengembangan THAAD?
A
Integrasi dengan IBCS menjadi isu penting karena dapat meningkatkan koordinasi dan efektivitas sistem pertahanan udara secara keseluruhan.
Q
Apa peran teknologi AI dalam pengembangan sistem THAAD 6.0?
A
Teknologi AI diharapkan dapat meningkatkan pengenalan ancaman dan mempercepat proses pengambilan keputusan dalam menghadapi serangan.

Rangkuman Berita Serupa

Tuntutan Trump terkait Iron DomeAxios
Finansial
2 bulan lalu
113 dibaca
Tuntutan Trump terkait Iron Dome
GhostEye Raytheon dengan sempurna melacak rudal jelajah berkecepatan tinggi, menyelesaikan uji tembak langsung.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
41 dibaca
GhostEye Raytheon dengan sempurna melacak rudal jelajah berkecepatan tinggi, menyelesaikan uji tembak langsung.
Studi AS mengeksplorasi penghubungan 'Iron Dome' Donald Trump dengan pertahanan ruang angkasa pejuang.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
47 dibaca
Studi AS mengeksplorasi penghubungan 'Iron Dome' Donald Trump dengan pertahanan ruang angkasa pejuang.
Rencana Iron Dome Trump senilai Rp 320.68 triliun ($19,5 miliar) : Interceptor generasi berikutnya, Aegis, THAAD, teknologi luar angkasa, laser.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
90 dibaca
Rencana Iron Dome Trump senilai Rp 320.68 triliun ($19,5 miliar) : Interceptor generasi berikutnya, Aegis, THAAD, teknologi luar angkasa, laser.
Iron Dome bertemu Star Wars: Trump mempertimbangkan interceptor orbital untuk misil hipersonikInterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
103 dibaca
Iron Dome bertemu Star Wars: Trump mempertimbangkan interceptor orbital untuk misil hipersonik
100k per intercept: Apa yang membuat Iron Dome menjadi perisai misil paling canggih di duniaInterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
92 dibaca
100k per intercept: Apa yang membuat Iron Dome menjadi perisai misil paling canggih di dunia