Courtesy of TechCrunch
Uni Eropa sedang meninjau rencana akuisisi Nvidia terhadap startup manajemen beban kerja AI, Run:ai, yang berbasis di Tel Aviv. Kesepakatan senilai Rp 11.51 triliun ($700 juta) ini akan diperiksa setelah permintaan dari regulator kompetisi di Italia, karena dianggap dapat mengancam persaingan di pasar. Meskipun transaksi ini tidak memenuhi ambang batas pemberitahuan yang ditetapkan oleh regulasi merger Uni Eropa, Italia menggunakan ketentuan yang memungkinkan negara anggota meminta pemeriksaan jika transaksi tersebut dapat mempengaruhi perdagangan di pasar tunggal Eropa.
Nvidia kini harus memberi tahu Uni Eropa tentang transaksi ini dan menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk penilaian lebih lanjut. Jika ada masalah yang teridentifikasi, Uni Eropa dapat melakukan penyelidikan lebih mendalam, yang bisa memakan waktu berbulan-bulan. Dalam beberapa tahun terakhir, pengawasan terhadap akuisisi oleh perusahaan teknologi besar semakin ketat, terutama di bidang AI, di mana akses ke komponen penting seperti GPU sangat penting untuk inovasi. Ini menunjukkan bahwa regulator semakin waspada terhadap potensi konsentrasi pasar yang dapat merugikan persaingan.