Courtesy of SCMP
Keberhasilan perusahaan teknologi China, DeepSeek, dalam meluncurkan model kecerdasan buatan yang mirip dengan GPT milik OpenAI menimbulkan pertanyaan tentang seberapa efektif pembatasan teknologi yang diterapkan oleh AS terhadap China. DeepSeek, yang berbasis di Hangzhou, berhasil menciptakan model yang lebih murah dan memiliki kemampuan yang sebanding dengan teknologi canggih lainnya, meskipun ada kekhawatiran mengenai keamanan nasional dan privasi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada pembatasan, China masih mampu mengembangkan teknologi tinggi.
Di sisi lain, Rusia juga menghadapi pembatasan teknologi yang ketat dari AS dan negara Barat lainnya, terutama setelah invasi ke Ukraina. Meskipun Rusia memiliki bakat dalam bidang teknologi, sanksi yang lebih ketat membuat akses mereka terhadap teknologi kritis menjadi sangat sulit. Para analis berpendapat bahwa situasi Rusia lebih buruk dibandingkan dengan China dalam hal akses ke teknologi dan keuangan, yang dapat mempengaruhi perkembangan teknologi di negara tersebut.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diluncurkan oleh DeepSeek baru-baru ini?A
DeepSeek meluncurkan model pemikiran open-source bernama R1.Q
Mengapa DeepSeek menarik perhatian di Barat?A
DeepSeek menarik perhatian karena kekhawatiran tentang keamanan nasional dan privasi.Q
Apa dampak sanksi teknologi terhadap Rusia?A
Sanksi teknologi membatasi akses Rusia terhadap teknologi dan semikonduktor yang penting.Q
Siapa You Chuanman dan apa pendapatnya tentang situasi Rusia?A
You Chuanman adalah dosen yang menyatakan bahwa sanksi terhadap Rusia lebih ketat dibandingkan dengan China.Q
Bagaimana sanksi AS mempengaruhi perkembangan teknologi di China?A
Sanksi AS bertujuan untuk membatasi perkembangan teknologi canggih di China.