Courtesy of CoinDesk
Bitcoin (BTC) saat ini mengalami kesulitan untuk mencapai harga tertinggi baru, meskipun harganya mendekati Rp 1.72 miliar ($104,400) , hanya 4.7% dari rekor sebelumnya. Kenaikan harga Bitcoin terhambat oleh ancaman tarif dari Presiden Trump, yang membuat beberapa investor khawatir akan penjualan besar-besaran sebelum harga kembali naik. Namun, pasar derivatif menunjukkan bahwa ada harapan untuk kenaikan harga BTC di masa depan, meskipun ada prediksi bahwa harganya bisa turun di bawah Rp 1.23 miliar ($75K) sebelum bulan Maret.
Sementara itu, harga emas juga mengalami kenaikan yang signifikan, mencapai rekor tertinggi Rp 46.03 juta ($2,799) per ounce. Kenaikan ini dipicu oleh kekhawatiran tentang tarif impor dan permintaan yang meningkat untuk emas dari bank sentral. Inflasi di Tokyo juga meningkat, yang dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga Bank of Japan dan memperkuat yen. Jika yen menguat, hal ini bisa membuat aset berisiko seperti Bitcoin menjadi kurang menarik bagi investor.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan harga Bitcoin terhambat?A
Harga Bitcoin terhambat oleh ancaman tarif yang diulang oleh Presiden Trump.Q
Siapa yang memberikan analisis tentang pergerakan harga Bitcoin?A
Analisis tentang pergerakan harga Bitcoin diberikan oleh Nick Forster, pendiri Derive.xyz.Q
Apa dampak dari kenaikan harga emas terhadap investasi alternatif?A
Kenaikan harga emas dapat meningkatkan permintaan untuk investasi alternatif seperti cryptocurrency.Q
Apa yang dilakukan Bank of Japan baru-baru ini terkait suku bunga?A
Bank of Japan baru-baru ini menaikkan suku bunga kebijakan menjadi 0,5%, tertinggi dalam lebih dari 16 tahun.Q
Mengapa harga Tether gold dan PAXG meningkat?A
Harga Tether gold dan PAXG meningkat seiring dengan lonjakan harga emas yang mencapai rekor tertinggi.