Courtesy of Forbes
Kantor Hak Cipta AS baru-baru ini menjelaskan aturan mengenai hak cipta untuk konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI). Selama dua tahun terakhir, banyak pembuat film dan konten merasa bingung apakah karya mereka yang menggunakan AI dapat dilindungi hak cipta. Kini, mereka menyatakan bahwa jika konten AI tersebut dipengaruhi oleh kreativitas manusia, maka karya tersebut akan dilindungi. Namun, jika elemen kreatifnya ditentukan sepenuhnya oleh mesin, maka hak cipta tidak akan berlaku. Hal ini diharapkan dapat membantu para pembuat film independen dan kreator lainnya untuk lebih berani berinvestasi dalam proyek yang lebih ambisius.
Baca juga: ChatGPT mengubah segalanya menjadi seni Studio Ghibli — dan itu menjadi aneh dengan cepat.
Selain itu, beberapa alat dan teknologi baru dalam dunia AI juga diperkenalkan, seperti Pika 2.1 yang menawarkan resolusi tinggi dan karakter manusia yang realistis, serta model T2V-01-Director yang memudahkan pengaturan kamera. Ada juga AI bernama INFP yang dapat membuat gambar berbicara dan bernyanyi. Meskipun ada kemajuan, masih ada tantangan dalam menghasilkan gambar berkualitas tinggi, terutama saat memperbesar ukuran gambar. Para pembuat film seperti Albert Bozsan dan Davide Bianca terus mengeksplorasi potensi AI dalam pembuatan film, menunjukkan bahwa kombinasi AI dan kreativitas manusia dapat menghasilkan karya yang menarik.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dijelaskan oleh Shira Perlmutter mengenai hak cipta untuk materi yang dihasilkan AI?A
Shira Perlmutter menjelaskan bahwa materi yang dihasilkan AI dilindungi jika dipengaruhi oleh kreativitas manusia.Q
Siapa John Gaeta dan apa pandangannya tentang AI dalam industri film?A
John Gaeta adalah pendiri Escape.ai yang percaya bahwa AI akan merevolusi industri film independen.Q
Apa itu Pika 2.1 dan siapa yang menggunakannya?A
Pika 2.1 adalah alat AI yang digunakan oleh sutradara Dave Clark untuk menghasilkan konten video berkualitas tinggi.Q
Apa yang diumumkan oleh Bytedance terkait dengan AI?A
Bytedance mengumumkan INFP, sebuah AI yang dapat membuat gambar berbicara dan bernyanyi dari file audio.Q
Siapa Albert Bozsan dan apa yang dia katakan tentang batasan AI dalam pembuatan film?A
Albert Bozsan adalah Direktur Kreatif di Storybook Studios yang berbagi pandangannya tentang batasan AI dalam pembuatan film.