Courtesy of Axios
Proyek baru bernama "DCFlex" sedang dikembangkan oleh lembaga nonprofit Electric Power Research Institute (EPRI) dengan dukungan dari perusahaan besar seperti Google, Nvidia, dan Duke Energy. Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengubah cara pusat data beroperasi sehingga tidak hanya menjadi sumber permintaan energi yang besar, tetapi juga dapat membantu jaringan listrik. Dengan desain dan operasi pusat data yang lebih fleksibel, proyek ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan kecerdasan buatan (AI) sambil mengurangi biaya, emisi karbon, dan meningkatkan keandalan sistem.
EPRI berencana untuk menciptakan hingga 10 "pusat fleksibilitas" yang akan menguji konsep-konsep baru ini, dengan demonstrasi yang dimulai pada paruh pertama tahun 2025. Salah satu ide utama adalah agar pusat data dapat mengurangi penggunaan energi selama periode permintaan puncak, misalnya dengan menggunakan sumber daya cadangan atau bahkan mengirimkan energi kembali ke jaringan listrik. Selain itu, proyek ini juga berfokus pada penggunaan energi terbarukan dan bahan bakar rendah karbon untuk menggantikan diesel dalam pembangkit cadangan, yang dapat membantu meningkatkan kualitas udara dan memaksimalkan penggunaan energi cadangan sebagai sumber daya jaringan.