Courtesy of YahooFinance
Bank-bank di zona euro telah memperketat standar kredit untuk perusahaan, yang merupakan yang terketat sejak tahun 2023. Hal ini terjadi terutama di Jerman dan Prancis karena ketidakpastian politik yang meningkat, sementara di Italia, standar kredit justru sedikit melonggar. Meskipun permintaan pinjaman dari perusahaan sedikit meningkat, namun tetap lemah. Data pinjaman ini penting bagi Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menentukan apakah mereka akan menurunkan biaya pinjaman lebih lanjut.
Di sisi lain, meskipun ada harapan untuk pemulihan cepat dalam pinjaman korporasi, pertumbuhan ekonomi di kawasan euro diperkirakan melambat menjadi hanya 0,1% pada kuartal keempat. ECB juga memperkirakan bahwa pada kuartal pertama tahun 2025, mereka akan terus memperketat standar kredit untuk pinjaman kepada perusahaan, sementara permintaan diperkirakan tetap tidak berubah. Untuk pinjaman hipotek, standar tetap stabil, dan ada peningkatan dalam ketatnya standar kredit untuk pinjaman konsumen karena risiko yang dianggap lebih tinggi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan standar kredit di zona euro?A
Standar kredit di zona euro diperketat oleh bank-bank, yang merupakan pengetatan terbesar sejak 2023.Q
Mengapa permintaan pinjaman di kalangan perusahaan meningkat meskipun standar kredit ketat?A
Permintaan pinjaman meningkat sedikit karena penurunan suku bunga, meskipun tetap lemah.Q
Apa yang diharapkan ECB terkait suku bunga dan inflasi?A
ECB diharapkan akan melakukan pemotongan suku bunga lebih lanjut untuk mendukung ekonomi dan mencapai target inflasi 2%.Q
Bagaimana kondisi ekonomi di Jerman, Prancis, dan Italia berbeda dalam konteks artikel ini?A
Jerman dan Prancis mengalami pengetatan standar kredit, sementara Italia menunjukkan pelonggaran, mencerminkan perbedaan kondisi ekonomi.Q
Siapa Isabel Schnabel dan apa perannya dalam ECB?A
Isabel Schnabel adalah anggota Dewan Eksekutif ECB yang memberikan wawasan tentang dampak kebijakan moneter terhadap pinjaman.