Ekonomi China Terpuruk sebagai Tanda Pemulihan Bergantung pada Stimulus Lebih Lanjut
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Ekonomi China Terpuruk sebagai Tanda Pemulihan Bergantung pada Stimulus Lebih Lanjut

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
27 Januari 2025 pukul 10.03 WIB
34 dibaca
Share
Aktivitas pabrik di China mengalami penurunan yang tidak terduga menjelang liburan Tahun Baru Imlek, menunjukkan bahwa stimulus fiskal yang lebih kuat diperlukan meskipun sudah ada upaya stimulus sebelumnya. Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur resmi turun menjadi 49,1, yang merupakan angka terendah sejak Agustus, dan di bawah perkiraan para ekonom. Sektor non-manufaktur juga menunjukkan penurunan, dengan indeksnya berada di 50,2, hanya sedikit di atas angka yang memisahkan pertumbuhan dan kontraksi. Para ekonom mengindikasikan bahwa penurunan ini lebih parah dari yang diperkirakan, menandakan bahwa ekonomi China masih jauh dari pemulihan. Meskipun China berhasil mencapai target pertumbuhan resmi sebesar 5% tahun lalu, pemulihan ekonomi tidak merata. Sektor manufaktur kadang-kadang menunjukkan kinerja yang baik, tetapi konsumsi masyarakat tertekan oleh pasar kerja yang lemah dan krisis real estat yang berkepanjangan. Selain itu, surplus perdagangan China meningkat mendekati Rp 16.45 quadriliun ($1 triliun) , yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan mitra dagang, termasuk Uni Eropa, yang menuduh China membangun kapasitas berlebih di industrinya melalui subsidi negara.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi dengan aktivitas pabrik di Tiongkok menjelang liburan Tahun Baru?
A
Aktivitas pabrik di Tiongkok melambat menjelang liburan Tahun Baru, dengan indeks PMI turun ke 49.1.
Q
Mengapa diperlukan stimulus fiskal yang lebih kuat di Tiongkok?
A
Stimulus fiskal yang lebih kuat diperlukan karena tanda-tanda kelemahan dalam permintaan domestik dan tantangan perdagangan yang meningkat.
Q
Apa yang ditunjukkan oleh indeks PMI tentang kesehatan ekonomi Tiongkok?
A
Indeks PMI menunjukkan bahwa sektor manufaktur dan non-manufaktur mengalami penurunan, menandakan perlunya perhatian lebih pada ekonomi.
Q
Bagaimana dampak kebijakan tarif AS terhadap ekspor Tiongkok?
A
Kebijakan tarif AS dapat mengurangi ekspor Tiongkok dan menambah biaya bagi produsen yang sudah menghadapi tekanan harga.
Q
Siapa yang memberikan analisis tentang perlunya kebijakan fiskal yang lebih kuat?
A
Raymond Yeung memberikan analisis tentang perlunya kebijakan fiskal yang lebih kuat untuk mendukung ekonomi Tiongkok.

Rangkuman Berita Serupa

Aktivitas pabrik di China mengalami kontraksi pada bulan Januari untuk pertama kalinya dalam 4 bulan.YahooFinance
Bisnis
2 bulan lalu
50 dibaca
Aktivitas pabrik di China mengalami kontraksi pada bulan Januari untuk pertama kalinya dalam 4 bulan.
Perusahaan Komoditas Tiongkok Menanggung Beban Ekonomi yang MelambatYahooFinance
Bisnis
2 bulan lalu
107 dibaca
Perusahaan Komoditas Tiongkok Menanggung Beban Ekonomi yang Melambat
China Mencapai Target PDB 5% Namun Tarif Trump Mengancam Pertumbuhan Lebih LanjutYahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
145 dibaca
China Mencapai Target PDB 5% Namun Tarif Trump Mengancam Pertumbuhan Lebih Lanjut
Pertumbuhan China 2024 Memenuhi Target Resmi 5% Berkat StimulusYahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
89 dibaca
Pertumbuhan China 2024 Memenuhi Target Resmi 5% Berkat Stimulus
Pertumbuhan Aktivitas Pabrik di China Melambat seiring Pemulihan yang Masih Berjalan Tidak StabilYahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
131 dibaca
Pertumbuhan Aktivitas Pabrik di China Melambat seiring Pemulihan yang Masih Berjalan Tidak Stabil
Aktivitas Pabrik di China Kembali Mengalami Perluasan seiring Stabilnya EkonomiYahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
131 dibaca
Aktivitas Pabrik di China Kembali Mengalami Perluasan seiring Stabilnya Ekonomi