Arkeolog menemukan racun berburu multi-komponen tertua di dunia dalam tulang berusia 7.000 tahun.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: Arkeolog menemukan racun berburu multi-komponen tertua di dunia dalam tulang berusia 7.000 tahun.

InterestingEngineering
DariĀ InterestingEngineering
26 Januari 2025 pukul 00.46 WIB
129 dibaca
Share
Para arkeolog di Afrika Selatan menemukan sesuatu yang sangat menarik: racun campuran tertua yang pernah tercatat, yang terdapat pada bilah panah yang terjebak di dalam tulang paha seekor antelope. Penemuan ini berasal dari sebuah penelitian yang dilakukan terhadap tulang paha yang sudah ada sejak 1983, tetapi baru diperiksa lebih dekat pada tahun 2022. Para peneliti menemukan bahwa tulang tersebut mengandung sisa-sisa tanaman beracun yang menunjukkan bahwa manusia sudah menggunakan racun untuk berburu sejak 7.000 tahun yang lalu.
Racun yang ditemukan terdiri dari beberapa bahan beracun yang berasal dari tanaman, termasuk digitoxin dan strophanthidin, yang dapat mempengaruhi otot jantung. Penemuan ini menunjukkan bahwa nenek moyang manusia sudah memiliki pengetahuan yang canggih tentang penggunaan racun dalam berburu. Selain itu, bahan-bahan beracun ini mungkin berasal dari tempat yang jauh, menunjukkan bahwa mereka mungkin melakukan perdagangan atau perjalanan untuk mendapatkan bahan tersebut. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang tradisi pengobatan kuno dan inovasi teknologi dalam berburu di masa lalu.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Afrika Selatan?
A
Arkeolog menemukan racun campuran tertua yang tercatat pada bilah panah yang terjebak di dalam femur antelope.
Q
Apa yang menjadi fokus penelitian terkait femur antelope?
A
Penelitian berfokus pada analisis kimia dari femur antelope untuk mengidentifikasi bahan beracun yang digunakan dalam berburu.
Q
Senyawa beracun apa yang terdeteksi dalam analisis femur?
A
Senyawa beracun yang terdeteksi termasuk digitoxin, strophanthidin, dan asam ricinoleic.
Q
Mengapa penemuan ini dianggap penting dalam konteks sejarah?
A
Penemuan ini penting karena menunjukkan tradisi medis yang canggih dan penggunaan racun dalam berburu 7.000 tahun yang lalu.
Q
Apa yang dapat kita pelajari dari penggunaan racun dalam berburu oleh nenek moyang manusia?
A
Kita dapat belajar bahwa nenek moyang manusia telah menggunakan racun secara kompleks dan inovatif dalam praktik berburu mereka.

Rangkuman Berita Serupa

Manusia purba menggunakan alat dari tulang satu juta tahun lebih awal dari yang diperkirakan.NatureMagazine
Sains
1 bulan lalu
119 dibaca
Manusia purba menggunakan alat dari tulang satu juta tahun lebih awal dari yang diperkirakan.
Kanibalisme telah ada 18.000 tahun yang lalu di Polandia, sisa-sisa manusia dikonsumsi 'secara sistematis'.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
110 dibaca
Kanibalisme telah ada 18.000 tahun yang lalu di Polandia, sisa-sisa manusia dikonsumsi 'secara sistematis'.
Daging tidak ada dalam menu nenek moyang manusia Australopithecus.Reuters
Sains
3 bulan lalu
54 dibaca
Daging tidak ada dalam menu nenek moyang manusia Australopithecus.
Tulang-tulang yang disembelih dari Zaman Perunggu di Inggris mengungkapkan kanibalisme yang brutal untuk mendehumanisasi musuh.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
129 dibaca
Tulang-tulang yang disembelih dari Zaman Perunggu di Inggris mengungkapkan kanibalisme yang brutal untuk mendehumanisasi musuh.
Gua Neanderthal berusia 35.000 tahun mengungkap rahasia ritual manusia purba.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
105 dibaca
Gua Neanderthal berusia 35.000 tahun mengungkap rahasia ritual manusia purba.
Tulang balita menunjukkan bahwa orang-orang Amerika kuno mungkin telah memakan mamut hingga punah.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
58 dibaca
Tulang balita menunjukkan bahwa orang-orang Amerika kuno mungkin telah memakan mamut hingga punah.