Courtesy of CoinDesk
Pemerintah Bhutan, yang memiliki lebih dari Rp 14.80 triliun ($900 juta) dalam bentuk bitcoin (BTC), baru-baru ini memindahkan sebagian dari kepemilikannya ke bursa kripto, yang memicu spekulasi bahwa mereka mungkin akan menjual sebagian dari aset tersebut. Pada hari Selasa, Bhutan memindahkan bitcoin senilai Rp 1.07 triliun ($65 juta) ke bursa Binance, saat harga BTC mendekati puncak tertinggi sepanjang masa di atas Rp 1.21 miliar ($73,500) . Hal ini menyebabkan harga BTC turun menjadi sekitar Rp 1.19 miliar ($72,400) . Bhutan menjadi negara kedua setelah El Salvador yang secara resmi memiliki BTC, dan kepemilikan bitcoin mereka hampir sepertiga dari produk domestik bruto (GDP) negara tersebut.
Investasi Bhutan dalam aset digital ini merupakan bagian dari strategi untuk mendiversifikasi sumber pendapatan, dengan aktivitas dompet yang menunjukkan adanya setoran dan penarikan yang signifikan. Dalam beberapa minggu terakhir, Bhutan juga menerima bitcoin dari penambang lain. Aktivitas ini mencerminkan tren yang lebih luas di mana pemegang besar (whales) mulai mengambil keuntungan saat harga cryptocurrency mendekati rekor tertinggi. Meskipun ada penurunan dalam keuntungan yang direalisasikan, sebagian besar pasokan bitcoin saat ini masih dalam keadaan menguntungkan, dengan banyak dari keuntungan tersebut berasal dari entitas besar yang memiliki setidaknya 100 BTC.