Courtesy of YahooFinance
Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk mengubah kebijakan perdagangan AS yang dikenal sebagai "de minimis", yang memungkinkan barang impor dengan nilai di bawah Rp 13.16 juta ($800) untuk bebas dari tarif dan prosedur bea cukai. Kebijakan ini telah ada sejak 1938 dan sangat menguntungkan, terutama bagi pengecer online yang mengimpor barang dari China. Namun, kebijakan ini juga menjadi kontroversial karena dianggap berkontribusi pada ketidakseimbangan perdagangan AS dan masalah kesehatan masyarakat, seperti krisis obat fentanyl yang berasal dari China.
Trump mengarahkan beberapa lembaga pemerintah untuk menilai dampak dari kebijakan de minimis ini, termasuk potensi kerugian pendapatan dan risiko barang ilegal. Sementara itu, China menyatakan kesediaannya untuk berkomunikasi dengan AS untuk menyelesaikan perbedaan dan memperkuat kerjasama. Jika kebijakan ini diubah, dapat berdampak signifikan pada ekspor China, terutama di sektor pakaian dan elektronik, yang sangat bergantung pada pengiriman barang dengan memanfaatkan kebijakan de minimis.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu de minimis?A
De minimis adalah pengecualian tarif impor untuk barang yang bernilai kurang dari $800 yang dikirim ke individu di AS.Q
Mengapa de minimis menjadi kontroversial?A
Kontroversi seputar de minimis berkaitan dengan ketidakseimbangan perdagangan AS dan epidemi fentanyl yang disebabkan oleh impor barang dari China.Q
Siapa yang diuntungkan dari kebijakan de minimis?A
Perusahaan seperti Shein, AliExpress, dan Amazon adalah beberapa penerima manfaat utama dari kebijakan de minimis.Q
Apa dampak yang mungkin terjadi jika de minimis dihapus?A
Menghapus de minimis dapat memperlambat pertumbuhan ekspor China dan berdampak negatif pada PDB mereka.Q
Bagaimana reaksi China terhadap kebijakan perdagangan AS?A
China menyatakan kesediaan untuk berkomunikasi dengan AS untuk menangani perbedaan dan memperluas kerja sama yang saling menguntungkan.