Courtesy of Reuters
Bank Standard Chartered mengalami peningkatan keuntungan yang signifikan, lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Pada kuartal ketiga, keuntungan sebelum pajak mencapai Rp 28.29 triliun ($1,72 miliar) , melebihi perkiraan analis sebesar Rp 24.50 triliun ($1,49 miliar) . Tahun lalu, bank yang berpusat di London ini mengalami kerugian hampir Rp 16.45 triliun ($1 miliar) akibat masalah di sektor real estat dan perbankan di Cina. Dengan pemulihan ini, mereka merencanakan peningkatan investasi di bisnis manajemen kekayaan dan merombak layanan ritel untuk menarik klien yang lebih kaya dan internasional.
Selain itu, Standard Chartered juga meningkatkan proyeksi pengembalian ekuitasnya menjadi hampir 13% pada tahun 2026. Dalam konteks persaingan, HSBC, salah satu rivalnya, melaporkan kenaikan keuntungan 10% dari tahun lalu, yang membuat saham mereka mencapai titik tertinggi dalam enam tahun. Peningkatan kinerja ini menunjukkan bahwa bank-bank Eropa berhasil mempertahankan keuntungan meski suku bunga menurun.