Courtesy of InterestingEngineering
Gunung Ibu yang terletak di pulau Halmahera, Indonesia, telah meletus lebih dari seribu kali sejak awal tahun 2025. Aktivitas vulkanik yang meningkat ini membuat pihak berwenang menaikkan status siaga ke level tertinggi, sehingga semua desa di sekitar gunung harus dievakuasi. Dalam sebulan ini, tercatat 1.079 letusan, dengan letusan paling signifikan mengeluarkan kolom abu setinggi 1,5 kilometer. Meskipun begitu, proses evakuasi 3.000 warga berjalan lambat karena banyak yang ragu untuk meninggalkan tempat tinggal mereka, terutama karena mereka sedang dalam masa panen.
Pemerintah setempat berusaha mengedukasi masyarakat tentang pentingnya evakuasi demi keselamatan mereka. Meskipun ada tantangan karena warga khawatir akan dampak ekonomi, mereka tetap didorong untuk menjauh dari gunung dan menjaga jarak aman. Selain itu, penduduk dan pengunjung diimbau untuk mengenakan masker agar tidak menghirup abu vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan. Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya manajemen risiko bencana dan kesadaran masyarakat terhadap potensi bahaya dari aktivitas gunung berapi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi di Gunung Ibu sejak awal tahun 2025?A
Gunung Ibu telah meletus lebih dari seribu kali sejak awal tahun 2025.Q
Mengapa evakuasi warga di sekitar Gunung Ibu berlangsung lambat?A
Evakuasi berlangsung lambat karena warga ragu untuk pindah dan tergantung pada musim panen.Q
Siapa yang mengawasi upaya evakuasi di daerah tersebut?A
Adietya Yuni Nurtono adalah komandan militer distrik Ternate yang mengawasi upaya evakuasi.Q
Apa yang disarankan kepada penduduk dan pengunjung terkait keselamatan?A
Penduduk dan pengunjung disarankan untuk menjaga jarak lima hingga enam kilometer dari gunung dan mengenakan masker.Q
Bagaimana aktivitas Gunung Ibu berkaitan dengan gunung berapi lain di Indonesia?A
Aktivitas Gunung Ibu meningkat seiring dengan letusan gunung berapi lain di Indonesia, seperti Gunung Lewotobi Laki-Laki.