Courtesy of SCMP
Astronot Shenzhou-19 di stasiun luar angkasa Tiangong berhasil melakukan eksperimen yang pertama kalinya dalam menghasilkan oksigen dan bahan bakar roket melalui teknologi fotosintesis buatan. Eksperimen ini penting untuk misi luar angkasa jangka panjang, seperti misi pendaratan manusia di bulan sebelum tahun 2030. Dalam 12 percobaan, mereka menggunakan alat berbentuk laci yang mengubah karbon dioksida dan air menjadi oksigen, serta menghasilkan etilen yang bisa digunakan sebagai bahan bakar pesawat luar angkasa.
Teknologi ini meniru proses fotosintesis alami pada tanaman hijau dengan cara yang telah direkayasa, memanfaatkan karbon dioksida di ruang terbatas atau atmosfer luar angkasa untuk menghasilkan oksigen dan bahan bakar berbasis karbon. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dukungan teknis yang penting untuk kelangsungan hidup manusia dan eksplorasi di luar angkasa.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan astronaut Shenzhou-19 di stasiun luar angkasa Tiangong?A
Astronaut Shenzhou-19 melakukan eksperimen fotosintesis buatan untuk menghasilkan oksigen dan bahan bakar roket.Q
Apa hasil dari eksperimen fotosintesis buatan yang dilakukan oleh astronaut?A
Hasil dari eksperimen tersebut adalah produksi oksigen dan etilen, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar roket.Q
Mengapa konversi karbon dioksida penting untuk eksplorasi luar angkasa?A
Konversi karbon dioksida penting untuk eksplorasi luar angkasa karena dapat menyediakan oksigen dan bahan bakar yang diperlukan untuk misi jangka panjang.Q
Apa peran CMS dalam misi Shenzhou-19?A
CMS bertanggung jawab untuk memberikan dukungan teknis dan informasi terkait misi luar angkasa berawak seperti Shenzhou-19.Q
Bagaimana teknologi fotosintesis buatan ini dapat mendukung kehidupan manusia di luar angkasa?A
Teknologi fotosintesis buatan ini dapat mendukung kehidupan manusia di luar angkasa dengan memproduksi oksigen dan bahan bakar dari sumber daya yang ada.