Courtesy of YahooFinance
Saat Donald Trump bersiap untuk memulai masa jabatan keduanya sebagai presiden, para investor sedang mempertimbangkan bagaimana kebijakan yang diusulkannya akan mempengaruhi pasar saham. Pada tahun 2024, indeks S&P 500 mengalami kenaikan lebih dari 20% untuk tahun kedua berturut-turut, yang belum pernah terjadi sejak 1997-1998. Beberapa faktor yang mendukung kenaikan ini termasuk penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dan pertumbuhan pendapatan perusahaan yang meningkat. Meskipun ada kekhawatiran sementara tentang pertumbuhan ekonomi, pasar saham AS tetap kuat, terutama didorong oleh perusahaan teknologi besar seperti Nvidia.
Namun, ada kekhawatiran mengenai konsentrasi pasar yang tinggi, di mana sepuluh saham teratas menyumbang hampir 40% dari indeks S&P 500. Valuasi pasar saat ini juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata lima dan sepuluh tahun terakhir. Meskipun saat ini pasar saham terlihat cerah, ketidakpastian tetap ada, terutama terkait kebijakan Trump yang mungkin mempengaruhi inflasi dan pasar saham di masa depan. Para ekonom memperingatkan bahwa kebijakan seperti tarif tinggi dan deportasi massal dapat memiliki dampak yang signifikan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan S&P 500 pada tahun 2024?A
S&P 500 mengalami kenaikan lebih dari 20% pada tahun 2024, yang merupakan pencapaian luar biasa.Q
Siapa yang menjadi Presiden terpilih AS dan apa dampaknya terhadap pasar saham?A
Presiden terpilih AS adalah Donald Trump, dan kebijakan yang diusulkannya dapat mempengaruhi pasar saham secara signifikan.Q
Apa yang dilakukan Federal Reserve pada tahun 2024 terkait suku bunga?A
Federal Reserve memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam empat tahun pada tahun 2024.Q
Mengapa Nvidia dan 'Magnificent Seven' menjadi perhatian investor?A
Nvidia dan 'Magnificent Seven' menjadi perhatian investor karena kinerja luar biasa mereka yang mendorong pertumbuhan pasar saham.Q
Apa tantangan yang dihadapi pasar saham ke depan?A
Pasar saham menghadapi tantangan terkait kebijakan yang diusulkan oleh Trump dan ketidakpastian tentang suku bunga di masa depan.